Awas, Jangan Menceritakan Hubungan Intim Suami Istri Kepada Orang Lain
Sabtu, 06 Juli 2019
Menceritakan hubungan intim suami istri adalah hal yang dilarang, hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:
ﻋَﻦْ ﺍَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴْﺪٍ ﺭﺽ ﺍَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺹ ﻗَﺎﻝَ : ﺍِﻥَّ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﻨْﺰِﻟَﺔً ﻳَﻮْﻡَ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳُﻔْﻀِﻲْ ﺍِﻟَﻰ ﺍْﻟﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻭَ ﺗُﻔْﻀِﻲْ ﺍِﻟَﻴْﻪِ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻨْﺸُﺮُ ﺳِﺮَّﻫَﺎ . ﺍﺣﻤﺪ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ
Dari Abu Sa’id RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya seburuk-buruk manusia dalam pandangan Allah pada hari qiyamat nanti adalah laki-laki yang bersetubuh dengan istrinya dan perempuan yang bersetubuh dengan suaminya kemudian menyiarkan rahasianya”. (HR. Ahmad dan Muslim).
ﻋَﻦْ ﺍَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭﺽ ﺍَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺹ ﺻَﻠَّﻰ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﻗْﺒَﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺑِﻮَﺟْﻬِﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺠَﺎﻟِﺴَﻜُﻢْ ﻫَﻞْ ﻣِﻨْﻜُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍِﺫَﺍ ﺍَﺗَﻰ ﺍَﻫْﻠَﻪُ ﺍَﻏْﻠَﻖَ ﺑَﺎﺑَﻪُ ﻭَ ﺍَﺭْﺧَﻰ ﺳِﺘْﺮَﻩُ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻓَﻴُﺤَﺪِّﺙُ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ : ﻓَﻌَﻠْﺖُ ﺑِﺎَﻫْﻠِﻰ ﻛَﺬَﺍ، ﻭَ ﻓَﻌَﻠْﺖُ ﺑِﺎَﻫْﻠِﻰ ﻛَﺬَﺍ ! ﻓَﺴَﻜَﺘُﻮْﺍ . ﻓَﺎَﻗْﺒَﻞَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻫَﻞْ ﻣِﻨْﻜُﻦَّ ﻣَﻦْ ﺗُﺤَﺪِّﺙُ؟ ﻓَﺠَﺜَﺖْ ﻓَﺘَﺎﺓٌ ﻛَﻌَﺎﺏٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍِﺣْﺪَﻯ ﺭُﻛْﺒَﺘَﻴْﻬَﺎ ﻭَ ﺗَﻄَﺎﻭَﻟَﺖْ ﻟِﻴَﺮَﺍﻫَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺹ ﻭَ ﻳَﺴْﻤَﻊَ ﻛَﻼَﻣَﻬَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻟَﺖْ : ﺇِﻱْ ﻭَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍِﻧَّﻬُﻢْ ﻳَﺘَﺤَﺪَّﺛُﻮْﻥَ ﻭَ ﺍِﻧَّﻬُﻦَّ ﻟَﻴَﺘَﺤَﺪَّﺛْﻦَ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻫَﻞْ ﺗَﺪْﺭُﻭْﻥَ ﻣَﺎ ﻣَﺜَﻞُ ﻣَﻦْ ﻓَﻌَﻞَ ﺫﻟِﻚَ؟ ﺍِﻥَّ ﻣَﺜَﻞَ ﻣَﻦْ ﻓَﻌَﻞَ ﺫﻟِﻚَ ﻣَﺜَﻞُ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٍ ﻭَ ﺷَﻴْﻄَﺎﻧَﺔٍ ﻟَﻘِﻲَ ﺍَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺻَﺎﺣِﺒَﻪُ ﺑِﺎﻟﺴِّﻜَّﺔِ ﻓَﻘَﻀَﻰ ﺣَﺎﺟَﺘَﻪُ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻳَﻨْﻈُﺮُﻭْﻥَ ﺍِﻟَﻴْﻪِ . ﺍﺣﻤﺪ ﻭ ﺍﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW shalat, kemudian setelah salam maka ia menghadapkan wajahnya kepada jamaah, lalu bersabda, “Tetaplah di tempat duduk kalian ! Apakah diantara kalian, ada orang yang apabila bersetubuh dengan istrinya, ia menutup pintu dan tabirnya. Kemudian keluar lalu bercerita, “Aku telah melakukan dengan istriku demikian dan aku telah melakukan dengan istriku demikian ?”.
Maka mereka terdiam.
Lalu Nabi SAW menghadap kepada kaum wanita dan bertanya, “Apakah diantara kalian ada yang membicarakan begitu ?”.
Kemudian ada seorang pemudi yang membungkuk-bungkuk sambil bertekan satu lututnya dan mendongak agar dilihat oleh Rasulullah SAW dan didengar perkataannya.
Lalu pemudi itu berkata, “Demi Allah, sesungguhnya mereka (laki-laki) sama membicarakan (hal itu) dan mereka (wanita-wanita) juga sama membicarakannya”.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kalian seperti apakah orang yang berbuat demikian itu ? Sesungguhnya orang yang berbuat demikian itu adalah seperti syaithan laki-laki dan syaithan perempuan yang bertemu di jalan, kemudian syaithan laki-laki itu melampiaskan hajatnya kepada yang perempuan, sedang orang banyak sama melihatnya”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).