Bukan Colombus! Penjelajah Bumi Pertama di Dunia Ternyata Seorang Putra Indonesia!
Jumat, 30 November 2018
Sebuah buku berjudul 'Pengeliling Bumi Pertama Adalah Orang Indonesia : Enrique Maluku" yang ditulis oleh Helmy Yahya dan Reinhard R Tawas berhasil mematahkan fakta sejarah sebelumnya, orang-orang banyak yang meyakini bahwa Christoper Colombus, Vasco da Gama, Ferdinand Magellan dan juga Sebastian de Elcano adalah beberapa nama yang berhasil mengelilingi dunia untuk pertama kalinya. Tapi ternyata, ada sebuah laporan wawancara dari 18 awak kapal yang tertulis dalam catatan Maximilianus Transylvanus berjudul 'De Moluccis Insulis' yang mengungkapkan sebuah fakta bahwa orang pertama yang berhasil mengelilingi bumi secara utuh (360 derajat) adalah seseorang bernama Enrique Maluku. Pernyataan dalam catatan tersebut didukung juga oleh sebuah laporan perjalanan dari seorang pelaut bernama Antonio Pigaffeta yang kemudian dirangkum menjadi sebuah buku berjudul 'Laporan Perjalanan Pertama Mengelilingi Dunia' (dalam bahasa Italia), buku ini diterbitkan tahun 1525, dalam laporan tersebut terdapat nama Enrique Maluku yang saat itu berperan sebagai asisten Ferdinand Magellan. Kedua catatan sejarah ini lah yang menjadi sumber utama dalam buku yang ditulis oleh Helmy Yahya dan Reinhard R Tawas.
Lantas siapa sebenarnya Enrique Maluku ini? Ia adalah seorang pemuda asal Ambon yang sudah terbiasa hidup sebagai pelaut sejak masih kecil. Pada tahun 1503 Enrique kecil sudah meninggalkan Ambon untuk bekerja di sebuah kapal yang mengangkut biji pala dari Banda Neira dan cengkeh dari Ambon.
Beberapa tahun kemudian pemuda ini merantau ke berbagai daerah yang disinggahi kapalnya. Selama ia berada di perantauan, ia pun belajar banyak bahasa seperti Melayu, Jawa, Bugis dan Palembang. Suatu hari Enrique kembali melakukan perantauan ke Malaka yang saat itu tengah diduduki oleh bangsa Portugis, disana ia kembali mempelajari bahasa baru yaitu Portugis dan Spanyol, selain itu, disini juga Enrique mengenal seseorang bernama Ferdinand Magellan, anak buah dari D'Albuquerque, wakil raja Portugis di Malaka.
Kemampuannya menguasai banyak bahasa ternyata tidak sia-sia, hal ini membuat Enrique berkesempatan untuk menjelajah dunia lebih jauh lagi sebagai asisten pribadi sekaligus penerjemah Magellan. Dalam sebuah misi pelayaran yang bertujuan mencari rute baru dari barat menuju kepulauan Maluku, Magellan mendapat restu langsung dari raja Charles I di istana Valadolid. Hasilnya ia memperoleh Armada Maluku yang terdiri dari 5 kapal (Trinidad, San Antonnio, Concepcion, Victoria dan Santiago), Magellan memimpin langsung ekspedisi tersebut dengan total 237 awak.
Pada 7 April 1521, ketika rombongan armada tiba di Cebu, Filipina, di titik inilah Enrique sudah melengkapi 360 derajat putaran bumi dan resmi menjadi yang pertama mengelilingi bumi secara utuh. Namun pada 27 April 1521, ketika Magellan bersama rombongan singgah di Mactan, Filipina, terjadi sebuah konflik dengan penduduk Mactan yang akhirnya menewaskan Magellan bersama rombongannya, termasuk Enrique Maluku, hanya saja Enrique tewas diracun dalam sebuah perjamuan yang diberikan penguasa Mactan. Yang selamat dari konflik tersebut hanya 18 orang saja, dua diantaranya adalah Sebastian Elcano dan Antonio Pigafetta yang kemudian menerbitkan buku jurnal berjudul 'Laporan Perjalanan Pertama Mengelilingi Dunia'.
Elcano sendiri baru melengkapi 360 derajat putarannya ketika kembali ke Spanyol, 17 bulan lebih lama dibanding Enrique. Begitu 18 orang yang selamat ini tiba di Spanyol, mereka memberikan kesaksian dihadapan Maximillianus Transylvanus, yang mewakili tahta suci Vatikan, semua kesaksian tersebut ditulis dalam sebuah catatan berjudul 'De Moluccis Insulis'.