Tidak Punya Biaya, Muslim Tiongkok Ini Nekat Berangkat Haji Dari Cina Menggunakan Sepeda
Selasa, 14 Maret 2017
Hampir setiap muslim, entah yang berkecukupan maupun yang hidup dalam kesederhanaan pasti ingin bisa melaksanakan ibadah haji. Karena dengan melaksanakan rukun islam yang kelima tersebut berarti telah menggenapkan kewajiban sebagai seorang muslim.
Itu juga yang dilakukan oleh seorang muslim bernama Mohammad yang merupakan warga asal Xinjiang, Tiongkok. Dirinya bukanlah seorang yang berkecukupan dan hanya hidup dalam kesederhanaan. Meski demikian, niatnya untuk bisa berhaji sangatlah besar.
Karena keinginannya tersebut, Mohammad pun rela mengayuh sepeda dari Xinjiang menuju Makkah dengan jarak tempuh hampir 8.150 kilometer. Untuk bisa menuju Arab Saudi, ia kemudian menjadikan Taif sebagai gerbang masuk.
Sungguh diluar dugaan ternyata ketika sampai di Taif, ia langsung disambut dengan meriah oleh komunitas sepeda yang ada di sana.
“Kami merupakan komunitas sepeda pertama di Arab Saudi yang menyambut pesepeda Tiongkok dan kami berharap komunitas sepeda di kota lain berkenan membantunya,” Ucap Nayef Al Rawas selaku Ketua Komunitas Sepeda Taif, dikutip dari Gulfnews (22/8/2016).
Sementara itu berdasarkan keterangan dari Badan Administrasi Keagamaan Tiongkok, terdapat 14 ribu lebih muslim yang melaksanakan ibadah haji di tahun ini. Dengan menggunakan 37 pesawat, para muslim Tiongkok diberangkatkan menuju Mekkah.
Memang ibadah haji menjadi waktu berkumpulnya semua muslim yang ada di berbagai negara. Tak heran jika momen yang hanya satu tahun sekali tersebut dimanfaatkan oleh umat islam agar bisa berangkat, meski dengan cara yang ekstrem.
Beberapa yang dilakukan adalah dengan mengendarai sepeda dari negeri asalnya dan hal tersebut sering dilakukan oleh para jamaah haji dari Asia. Tercatat di tahun 2014 ada 12 orang yang rela mengayuh sepeda dari Malaysia demi bisa berhaji dimana mereka melewati 12 negara dan singgah di 53 kota.
12 orang itu pun harus menempuh perjalanan selama 2 bulan untuk bisa sampai di Mekkah. Meski melelahkan, mereka menjalaninya dengan ringan dan tanpa adanya kendala. Masalah yang harus mereka hadapi hanyalah ketika melewati perbatasan.
“Kebanyakan kami dicegah masuk oleh penjaga perbatasan,” ucapnya.
Sumber: kabarmakkah.com