Beginilah Cara Seleksi Menantu ala Khalifah Umar bin Khattab
Rabu, 15 Maret 2017
Setiap manusia hidup didunia pasti inginkan pernikahan. Karena pernikahan adalah ibadah sunnah yang sangat dicintai Allah karena bisa menjauhkan kita dari bahaya zina, sekaligus dapat menyempurnakan ibadah kita sebagai umat muslim. Dalam pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan yang sedang dimabuk cinta, tetapi lebih dari itu. Dalam pernikahan juga banyak pertimbangan yang harus difikrikan berulangkali, seperti bagaimana latar belakang keluarga, aktivitas calon yang akan dinikahi juga bagaimana visi misi hidup pasangan yang akan kita pilih.
Dari banyaknya pertimbangan inilah, seseorang yang akan melangsungkan ijab qobul harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan kedua orang tua, karena orang tua memliki andil penting dalam sebuah pernikahan. Orang tua juga punya hak memiliki kriteria menantu untuk anaknya, agar masa depan anaknya lebih baik, orang tua pun tidak khawatir untuk menitipkan anaknya.
Maka banyak cara yang akan dilakukan orang tua untuk menyeleksi calon mantunya, seperti yang dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab ini, yang bisa juga kita lakukan untuk menyeleksi calon mantu, agar mendapatkan informasi lebih valid. Pada suatu malam Khalifah Umar bin Khattab melakukan “blusukan” dengan ditemani ajudannya. Di tengah-tengah blusukan itu, Umar pun merasakan lelah sehingga memutuskan untuk beristirahat.
Saat Khalifah dan ajudannya beristirahat, ia tidak sengaja mendengar percakapan antara ibu dan anak gadisnya. “Wahai anakku, oploslah susu yang kamu perah tadi dengan air,” perintah seorang ibu.
Lalu, si gadis menolak perintah ibunya dengan mengatakan, “Apakah Ibu tidak pernah mendengar perintah Amirul Mukminin, Umar bin Khattab kepada rakyatnya untuk tidak menjual susu yang dicampur air?”
“Iya, Ibu pernah mendengar perintah tersebut,” jawab sang ibu.
Kemudian ibunya berkilah, “Mana Khalifah? Apakah dia melihat kita? Ayolah anakku laksanakan perintah ibumu ini, kan cuma sedikit kok ngoplosnya!”
“Dia tidak melihat kita, tapi Rabb-nya melihat kita dan demi Allah saya tidak akan melakukan perbuatan yang dilarang Allah dan melanggar seruan Khalifah Umar untuk selama-lamanya” Gadis tersebut menolak dengan yakin dan tegas.
Setelah mendengar percakapan gadis dengan ibunya tersebut, Umar dan ajudannya langsung pulang. Sesampai di rumah, Umar bercerita tentang pengamalaman blusukan tadi malam dan meminta putranya, ‘Ashim bin Umar untuk menikahi gadis yang shalihah tersebut.
Dari pernikahan ‘Ashim dengan gadis tersebut, Umar dikaruniai cucu permpuan bernama Laila atau yang biasa disebut Ummu Ashim dan dari Ummu Ashim telahir Umar bin Abdul Aziz khalifah kelima yang terkenal sangat adil, zuhud, dan bijaksana. Cerita ini dinukil dari Kitab Hikayatu Islamiyyah Qabla an-Naum, Karya Najwa Husain Abdul Aziz, Kairo: Maktabah Ash-Shofa 2001. Dengan adanya blusukan yang tidak diketahui oleh sang calon inilah, kita akan menemukan karakter sebenarnya calon suami atau istri kita. Maka orang tua juga harus punya andil besar untuk membantu putri atau putranya cari calon mantu.
Sumber: ihram.asia