Fakta Terbaru Janda yang Melahirkan Tanpa Hamil, Siti Mengaku Tetap Haid. Kini Polisi Lacak Mantan Suaminya
Peristiwa seorang wanita melahirkan di Cianjur, Jawa Barat, sempat membuat heboh warga setempat.
Pasalnya wanita tersebut mengaku tidak hamil setelah bercerai dengan suaminya empat bulan lalu.
Perempuan bernama Siti Jainah (25) ini tinggal di Kampung Gabungan RT 02/02, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Ia melahirkan bayi perempuan dibantu bidan pada hari Rabu kemarin.
Siti Jainah ini sebelumnya pernah menikah dengan seorang warga asal Agrabinta namun sudah bercerai selama 4 bulan.
Ini Fakta-fakta Siti Jainah melahirkan bayi tanpa mengandung:
1. Tidak seperti orang hamil, perut tidak buncit, dan tetap haid
Siti jainah (25) mengatakan, awalnya tidak merasa seperti orang hamil.
Perutnya juga tidak buncit layaknya orang hamil.
Siti mengatakan, proses kelahirannya dibantu oleh bidan puskemas.
"Kalau proses haid saya normal sebulan sekali".
"Makanya saya kaget tiba-tiba perut saya bisa langsung hamil dan melahirkan bayi".
"Jujur saja hingga sekarang ini saya masih merasa kaget.
"Mungkin ini sudah takdir dari Allah SWT. Yang terpenting saya dan dedek bayi sehat," katanya.
2. Serasa ada yang masuk ke rahim
Siti jainah (25) mengatakan, awalnya ia tidak merasa seperti orang hamil.
Perutnya pun tidak buncit, tapi rata seperti biasa.
"Beberapa jam sebelum melahirkan perasaan saya merasa ada yang masuk ke dalam rahim saya dan terasa sakit"
"Setelah itu selama 15 menit perut saya tiba tiba buncit dan membesar selang dua menit perut saya kembali rata dan besar lagi"
"Akhirnya perut saya merasakan mules dan langsung melahirkan bayi berjenis perempuan," katanya saat ditemui Muspika Cidaun di kediamannya, Sabtu (13/2/2021).
3. Kondisi Bayi
Meski kondisi ibunya tidak pernah merasa hamil, bayi yang dilahirkan Siti Jainah dalam kondisi sehat.
Ia berjenis kelamin perempuan.
Bayi tersebut dilahirkan dengan proses persalinan normal.
Saat dilahirkan, bayi Siti Jainah memiliki berat 2,9 kilogram.
Hal tersebut dijabarkan Kepala Puskemas Cidaun, Eman Sulaeman.
"Setelah saya cek ke lokasi bersama Kapolsek dan Pak Camat, keadaan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dan proses kelahirannya normal.
Jenis kelamin perempuan dan berat bayi 2,9 kilogram," katanya.
3. Polisi turun tangan
Pihak kepolisian Sektor Cidaun, Kabupaten Cianjur akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait viralnya kabar seorang janda muda yang tiba-tiba melahirkan tanpa merasa mengandung 9 bulan terlebih dahulu.
Pengecekan akan dilakukan untuk meluruskan berita yang masih simpang siur dan menjadi opini di masyarakat.
"Jadi terkait kabar ini kami sudah melakukan pengecekan ke rumah tempat sang ibu tersebut melahirkan".
"Kami akan melakukan pengecekan dari kabar yang masih simpang siur ini," ujar Kapolsek Cidaun AKP Sumardi melalui sambungan telepon.
Kapolsek mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan jika sang ibu sempat menikah dengan seorang warga Kecamatan Agrabinta tapi kemudian bercerai.
"Saya mendengar sang ibu sudah bercerai selama 4 bulan," kata Kapolsek.
Kapolsek mengatakan, informasi tersebut menjadi bekal pihak kepolisian untuk mencari keterangan lebih lanjut lagi.
"Kami berharap pengecekan yang akan kami lakukan bisa memberikan pencerahan untuk kabar yang masih simpang siur ini," katanya.
Kapolsek mengatakan, semua unsur muspika mulai dari Danramil, Camat, termasuk kepala Puskesmas sudah mendatangi rumah tempat di mana ibu tersebut melahirkan.
Siti Jainah sedang menggendong bayinya yang dilahirkan tanpa merasa hamil sebelumnya. Warga Cianjur pun heboh. (Istimewa)
4. Mantan Suami Pria Agrabinta
Kapolsek mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan jika sang ibu sempat menikah dengan seorang pria warga Kecamatan Agrabinta, tapi kemudian bercerai.
"Saya mendengar sang ibu sudah bercerai selama 4 bulan," kata Kapolsek.
Kapolsek mengatakan, informasi tersebut menjadi bekal pihak kepolisian untuk mencari keterangan lebih lanjut lagi.
"Kami berharap pengecekan yang akan kami lakukan bisa memberikan pencerahan untuk kabar yang masih simpang siur ini," katanya.
Tetangga melihat bayi yang baru lahir di Kampung Gabungan RT 02/02, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Bayi itu lahir dari seorang ibu yang tak merasa mengandung.
Kapolsek mengatakan, semua unsur muspika mulai dari Danramil, Camat, termasuk kepala Puskesmas sudah mendatangi rumah tempat di mana ibu tersebut melahirkan.
5. Kepala Puskesmas Cidaun buka suara
Kepala Puskemas Cidaun, Eman Sulaeman, mengatakan, terkait adanya kelahiran bayi tanpa merasa mengandung itu dari sisi medis tidak mungkin.
"Dalam dunia medis ada yang disebut cryptic pregnancy atau hamil samar, di mana si ibu tidak menyadari dirinya sedang hamil dan baru tahu setelah tiba waktunya melahirkan.
Jadi ini merupakan hal yang sudah biasa terjadi walaupun kasusnya tidak banyak," katanya.
Eman mengatakan, terkait kehamilan yang tersembunyi itu bisa disebabkan dari bentuk organ tubuh bisa juga dari riwayat KB yang dipakai sehingga proses kehamilannya tidak bisa terdeteksi.
"Kalau menurut saya ini peroses kehamilan yang normal namun tidak terlihat. Munculnya saat peroses persalinan," katanya.
Ia beranggapan opini yang beredar di warga masyarakat itu wajar karena secara awam tidak tahu dalam proses kehamilan, sedangkan dalam kehamilan itu ada yang namanya kehamilan tersembunyi.
Eman bersyukur untuk proses kelahirannya dibantu oleh bidan puskemas.
"Setelah saya cek ke lokasi bersama sama Kapolsek dan Pak Camat, keadaan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dan proses kelahirannya normal.
Jenis kelamin perempuan dan berat bayi 2,9 kilogram," katanya.
6. Apa Itu Kehamilan Kriptik?
Dalam dunia medis, seorang peremuan yang tak mengetahui dirinya sudah hamil sampai berbulan-bulan lamanya disebut dengan kehamilan kriptik atau cryptic pregnancy.
Menurut laman Kompas.com, ada penyebab utama mengapa kehamilan kriptik terjadi.
Penyebab utama itu adalah kadar hormon kehamilan hCG (human chorionoic gonadtropin) yang rendah dalam darah.
Hormon tersebut diproduksi oleh plasenta untuk mempertahakan kehamilan dan mendukung perkembangan janin.
Dalam kasus tertentu, wanita yang menghasilkan hormon hCG dalam jumlah sedikit mungkin akan mendapatkan hasil negatif saat dicek lewat tes pack.
Tentu saja, saat mengetahui hasilnya negatif, perempuan yang hamil justru akan berpikir dirinya tak hamil.
Bisa saja, hasil negatif tersebut palsu lantaran belum waktunya bagi tubuh untuk memproduksi hCG.
Biasanya, hormon hCG hadir dalam darah sekitar enam hari setelah impalantasi atau sekitar pekan ke-3 kehamilan.
Hormon itu akan memuncak dalam 14 minggu setelah hari pertama haid terakhir.
Kemudian, ada sebuah penelitian dari Universitas Turin, Italia, pada 2007 yang mengungkapkan mengapa ada tubuh perempuan yang sama sekali tidak memperlihatkan gejala kehamilan padahal sedang hamil.
Hal tersebut, menurut penelitian itu, sebetulnya menandakan tubuh kurang cukup kuat untuk melangsungkan proses mengandung.
Lebih lanjut, masih menurut laman Kompas.com, ada juga penyebab lain mengapa seorang perempuan bisa tak tahu bahwa dirinya sedang hamil.
Penyebab itu berkaitan dengan masalah kejiwaan.
Foto bayi perempuan yang dilahirkan Siti Jainah, ibu yang tidak merasa hamil. (Istimewa)
Ada gangguan kejiwaan yang disebut dengan istilah denied pregnancy.
Dalam kondisi itu, seorang perempuan tak merasakan atau tak menerima bahwa mereka akan punya bayi.
Beberapa hal bisa jadi penyebab mengapa seorang perempuan tanpa disadari menolak dirinya sedang hamil.
Faktor pertama, adalah stres berat dan ketakutan yang amat sangat.
Bisa jadi, perempuan ketakutan saat menjadi seorang ibu, sehingga refleks menolak kenyataan yang ada.
Efeknya, perempuan yang mengalami demikian akan menganggap bahwa kram perut yang dialami hanya sekadar gejala masuk angin atau kembung biasa.
Padahal, yang perempuan itu alami sebenarnya adalah tanda perdarahan implantasi.