Mengenal Jenderal Polisi yang Kerap Cium Tangan Pedagang Tua dan Jadi Tukang Gali Kubur
Minggu, 07 Juli 2019
Menjadi seorang perwira tinggi Polisi, tentu menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Namun hal tersebut tak berlaku bagi seorang Umar Septiono. Seorang Jenderal Polisi yang sangat dihormat. Bagi dirinya, jabatan hanyalah sebuah amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.
Mengenal Jenderal Polisi yang Kerap Cium Tangan Pedagang Tua dan Jadi Tukang Gali Kubur
Sosoknya yang dikenal membumi, tercermin dengan jelas melalui aksi nyatanya di tengah-tengah masyarakat. Saat terjadi kecelakan lalin di Jalan Lingkar Selatan Mataram, ia turut serta mengevakuasi para korban yang tergeletak. Umar bahkan terlihat membopong seorang bocah dan memasukannya ke dalam ambulan.
Di lain tempat, ia bahkan tak ragu membantu mengangkat barang-barang berupa sembako. Dilansir dari news.rakyatku.com, Jenderal bintang dua ini bahkan punya kebiasaan unik yang lain daripada lainnya. Ia sering menaruh beras sebanyak 10 kg di dalam mobilnya. Bahan makanan pokok itu kerap ia berikan pada mereka yang membutuhkan. “Orang miskin orang terpuji, Allah maha kaya, itu ladang amalan kita semua, datangi mereka. Di mobil saya, setiap hari selalu tersedia beras minimal 10 karung untuk diberikan pada yang membutuhkan, habis diisi lagi,” ungkap Umar. Sikap humanisnya yang terlihat kentara adalah, saat Umar mengunjungi seseorang yang menabrak mobilnya di Tol Cipali beberapa waktu silam. Ditemani sang ajudan, dirinya bertemu dengan sosok penabrak mobilnya yang ternyata seorang Dosen bernama Suyatim. Alih-alih mengamuk dan menuntut ganti rugi, Umar malah bercanda dengan Suyatim.
“Sebelum bapak meminta maaf, sudah saya maafkan,” ujar Umar kepada Suyatim dari ntmcpolri.info.Hal luar bisa lainnya yang mungkin hanya terjadi di Indonesia adalah, Umar Septono ternyata gemar membantu masyarakat menggali kuburan untuk warga yang meninggal. Alasannya pun cukup membuat bulu kuduk merinding.
“Saya disini (Sulsel) kenapa sering gali kubur orang yang meninggal, mending saya lakukan dari pada suatu saat tidak ada yang galikan untuk saya,” ujar Umar yang dilansir dari makkasar.tribunnews.com.Teladan lainnya yang bisa diambil oleh Umar adalah, ia sangat memperhatikan dan menghargai orang lain. Saat turun ke tempat umum, tak jarang ia menjumpai para pedagang yang kebanyakan telah berusia lanjut. Tanpa risih dengan pangkatnya sebagai perwira, Umar senatiasa mencium tangan sebagai bentuk penghormatan darinya kepada mereka.Masih ada banyak kebaikan yang terpatri dari sosok Umar Saptono, bisa kita jadikan sebagai teladan dalam hidup. Dirinya juga membuktikan, bahwa pangkat dan jabatan yang diemban, hanyalah sarana di dunia untuk meraih pahala dan kebaikan. Salut ya Sahabat Boombastis.
Mengenal Jenderal Polisi yang Kerap Cium Tangan Pedagang Tua dan Jadi Tukang Gali Kubur
Sosoknya yang dikenal membumi, tercermin dengan jelas melalui aksi nyatanya di tengah-tengah masyarakat. Saat terjadi kecelakan lalin di Jalan Lingkar Selatan Mataram, ia turut serta mengevakuasi para korban yang tergeletak. Umar bahkan terlihat membopong seorang bocah dan memasukannya ke dalam ambulan.
Di lain tempat, ia bahkan tak ragu membantu mengangkat barang-barang berupa sembako. Dilansir dari news.rakyatku.com, Jenderal bintang dua ini bahkan punya kebiasaan unik yang lain daripada lainnya. Ia sering menaruh beras sebanyak 10 kg di dalam mobilnya. Bahan makanan pokok itu kerap ia berikan pada mereka yang membutuhkan. “Orang miskin orang terpuji, Allah maha kaya, itu ladang amalan kita semua, datangi mereka. Di mobil saya, setiap hari selalu tersedia beras minimal 10 karung untuk diberikan pada yang membutuhkan, habis diisi lagi,” ungkap Umar. Sikap humanisnya yang terlihat kentara adalah, saat Umar mengunjungi seseorang yang menabrak mobilnya di Tol Cipali beberapa waktu silam. Ditemani sang ajudan, dirinya bertemu dengan sosok penabrak mobilnya yang ternyata seorang Dosen bernama Suyatim. Alih-alih mengamuk dan menuntut ganti rugi, Umar malah bercanda dengan Suyatim.
“Sebelum bapak meminta maaf, sudah saya maafkan,” ujar Umar kepada Suyatim dari ntmcpolri.info.Hal luar bisa lainnya yang mungkin hanya terjadi di Indonesia adalah, Umar Septono ternyata gemar membantu masyarakat menggali kuburan untuk warga yang meninggal. Alasannya pun cukup membuat bulu kuduk merinding.
“Saya disini (Sulsel) kenapa sering gali kubur orang yang meninggal, mending saya lakukan dari pada suatu saat tidak ada yang galikan untuk saya,” ujar Umar yang dilansir dari makkasar.tribunnews.com.Teladan lainnya yang bisa diambil oleh Umar adalah, ia sangat memperhatikan dan menghargai orang lain. Saat turun ke tempat umum, tak jarang ia menjumpai para pedagang yang kebanyakan telah berusia lanjut. Tanpa risih dengan pangkatnya sebagai perwira, Umar senatiasa mencium tangan sebagai bentuk penghormatan darinya kepada mereka.Masih ada banyak kebaikan yang terpatri dari sosok Umar Saptono, bisa kita jadikan sebagai teladan dalam hidup. Dirinya juga membuktikan, bahwa pangkat dan jabatan yang diemban, hanyalah sarana di dunia untuk meraih pahala dan kebaikan. Salut ya Sahabat Boombastis.