Ku Berhenti Mendoakanmu Karena Aku Tak Ingin Kecewa Lagi Dalam Penantian Cintamu
Minggu, 26 Mei 2019
Kurangkai kembali cerita hati yang tak pernah habis tentangmu, kau yang selalu kujaga dalam asa dan doa, tapi sepertinya itu kemarin dan sekarang aku berhenti mendoakanmu. Ini bukan tanpa alasan, Melainkan sebuah rasa keputus asaan. Sempat aku melangitkan namamu pada-Nya, yang tak pernah bosan aku bertahan dalam rintangan, semua ini agar tak menghantam batasan.
Bukan tentang kekalahan, tapi aku memilih mundur dalam penantian. Kau yang begitu aku impikan, rasanya begitu sulit untuk diwujudkan. Sampai kapan aku menahan sesak berkelanjutan, disaat mataku menjadi saksi dan hatiku menjadi sakit saat melihat kau akan bersanding bersama yang lain.
Aku percaya, Mungkin ini teguran bagiku dari Allah yang begitu sayang kepadaku untuk segera membenahi diri menjadi pribadi yang lebih berhati hati. Aku berhenti mendoakanmu menjadi jodohku, tetapi kau tetap menjadi bagian histori hidupku yang pernah aku perjuangkan.
Karena Aku Pernah Kecewa dan Terluka Dalam Penantian, Kini Biarkan Semua Berjalan Apa Adanya.
Berangkat dari keterpurukanku saat itu, Aku tidak tau lagi bercerita perihal rasa kecewa yang sangat mendalam selama masa penantian kemarin. Aku tidak ingin membalasmu, Aku tidak ingin membencimu,
Bahkan aku tidak ingin larut karenamu.
Allah hadirkan rasa kecewa separah ini semua karena Dia menyayangiku, tersimpan pesan indah, bahwa menantikanmu bukanlah yang terbaik menurutNya. Untukmu yang pernah kunantikan. Kisahku bersamamu kemarin, menjadikanku semakin dekat kepadaNya. Baru aku sadari, setinggi apa aku berharap kepadamu maka setinggi itu pula nantinya aku akan mulai jatuh hingga kebagian paling bawah.
Maka, aku belajar memaafkanmu untuk kemarin dan sampai kapanpun. Belajar melupakanmu yang sempat memenuhi memori ingatanku. Sejak kepergianmu aku baik baik saja, rasa kecewaku yang penuh luka aku latih dengan belajar bersyukur. Iya bersyukur telah dipertemukan dengan sosok sepertimu hingga berakhir seperti ini, maka kujaga hati dan diriku untuk sosok yang bisa menjaga perasaanku nantinya dan itu bukan sepertimu.
Terimakasih banyak, Menantikanmu kemarin akan selalu menjadi ingatan terburuk dalam hidupku.
Dulu Memang Aku Peranh Berpikir Apakah Kamu dan Aku Tercipta Untuk Bersama, Atau Hanya Bertemu Untuk Sementara.
Tiada jawaban yang mampu meyakinkan hatiku saat ini atas pertemuan kita kemarin. Pertemuan yang menjadi awal di mulainya sebuah kisah yang tak berujung hingga kini. Jelas saja, saat memperhatikanmu dari kejauhan, aku seraya mendoakanmu dalam balutan niat penuh harapan agar ini tak hanya sekadar khayalan.
Aku tak ingin terjebak dalam kesalahan mengharapkanmu bersamaku. Apakah nanti akan di pertemukan lagi atau tidak, apakah nanti akan bersama atau hanya singgah saja aku pasrah kepadaNya. Ikhtiarku tetap meroket menuju angkasa hingga mencapai langit berharap kamu dan aku adalah dua insan yang memang ditakdirkan saling melengkapi separuh agama ini.
Kamu yang sempat terlihat olehku, ada aku yang dibalik pekatnya malam selalu memintamu padaNya segera dipertemukan kembali dalam ruang yang begitu indah.
Artikel ini merupakan kumpulan status intagram dari @budysatriaa