Sambil menangis di depan jemaatnya, pendeta ini mengatakan ‘islam kepercayaan yang benar
Selasa, 23 April 2019
Dmitri Smirnov yang adalah seorang Imam Besar Katolik Ortodoks memberi tau suatu khutbah gereja yang sangat menggemparkan di depan ratusan jemaatnya. Dalam khutbahnya tersebut, dirinya berbicara masa depan Rusia bakal menjadi milik pemeluk Islam. Berikut khutbah yang disampaikan oleh Dmitri Smirnov:
Anda lihat, ketika umat Islam memperingati hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melalui mereka, sebab di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota di padati jutaan ribu umat Islam yang sedang bersujud terhadap Tuhannya.
Saksikanlah, barisan jutaan umat manusia yang beribadah dengan sangat teratur dan mengikuti shaf mereka masing-masing, dan faktor itu tidak butuh diajarkan. Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus di perintah. Lalu dimana anda dapat menonton pemeluk Kristen seluruh dunia, dapat beribadah bersama?
Dan faktor itu tidak ada dalam Kristen, anda tidak bakal sempat menontonnya. Lihatlah mereka, orang Muslim kerap menolong dengan sukarela tanpa berharap imbalan, tapi pemeluk Kristen malah sebaliknya.
Anda tanyakan pada wanita tua itu (sambil menunjuk wanita yang lumpuh yang berada di gerejanya). Menurut wanita tua itu, seorang pengemudi Muslim tidak jarang menyediakan jasa transportasinya untuk mengantarnya ke gereja di Moskow.
Dan setiap wanita tua itu ingin memberinya upah, tapi pengemudi Muslim rutin menolaknya dengan argumen bahwa Islam melarang mengambil upah pada wanita lansia, jompo, dhuafa dan anak-anak yatim di beberapa panti dan yayasan. Dengarkanlah persaksiannya, padahal wanita tua itu bukan bunda alias kerabatnya, tapi pengemudi Muslim berbicara dalam Islam harus menghormati orang yang lebih tua, apalagi orang tua yang lemah dan tidak berdaya tersebut.
Keikhlasan pribadi pengemudi Muslim tersebut tidak ada ditemukan dalam pemeluk Kristen yang mengajarkan kasih, tapi pengemudi Kristen dapat tanpa belas kasih meminta upah atas jasa transportasinya pada wanita tua itu.
Dirinya berbicara pantas mendapat upah sebab itu adalah profesinya sebagai jasa transportasinya. Seorang Muslim justru lebih dekat dengan Sang Mesiah, tapi orang Kristen hanya ingin uang. Apakah anda tidak merasakan? Bagaimana dalam prosesi penebusan dosa, siapa saja harus bayar terhadap pendetamu, entah itu miskin alias manula, harus memaharkannya sebagai ritual pengampunan dosa.
Saksikan juga, seorang Muslim tidak berminat untuk mngambil upah pada orang-orang lansia. Mereka begitu ikhlas dengan sukarela membawakan barang-barang dan belanjaan wanita tua itu. Hingga sang wanita tua itu hendak berdoa ke gereja, sang pengemudi Muslim setia antar jemput wanita tua itu. Inilah kenapa saya berbicara masa depan Rusia bakal menjadi milik mayoritas pemeluk Islam dan negeri ini bakal mnjadi milik Islam.
Kalian lihat pribadi yang berbudi luhur dan santun, sanggup membikin dunia tercengang, nyatanya adab Muslim lebih mulia daripada jemaat Kristen. Anda mendengar bahwa Islam dituduhkan sebagai agama teroris, tapi itu hanya isu belaka yang pada kenyataannya umat Islam lebih mengedepankan tata krama dan kesopanan. Meski mereka di fitnah sebagai teroris, tapi populasi jumlah mualaf di Eropa dan Rusia makin ramai berdatangan ke tempat ibadah orang Muslim untuk memeluk Islam, sebab para mualaf tahu betul bahwa Islam tidak sekejam yang dunia tuduhkan. Kini dan selamanya, masa depan Rusia bakal menjadi milik umat Islam.
Di masa depan adalah kembalinya kejayaan Islam. Lihat populasi Muslim di Rusia, sudah berjumlah 23 juta dan pemeluk Kristen mngalami penurunan menjadi 18 juta, lalu sisa yang lainnya tetap tetap komunis. Ini suatu fakta bahwa Islam kini menjadi agama paling besar di Rusia. Di utara bekas pecahan negara Uni Soviet mayoritas Muslim yaitu Republik Chechnya, Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbeckistan dan Dagestan.
Lalu umat Islam sudah menjamah di kota-kota besar Rusia tergolong Moskow. Imam Besar mengakhiri khutbahnya dan turun ke mimbarnya dengan mata yang berair, di mana para jemaatnya tetap trpaku dan haru, tidak menyangka seorang Imam Besar Katolik dapat mengagungkan orang Muslim.
Sebagian jemaat pun ada yang menangis menonton bagaimana tutorial aliran Islam yang nyatanya mengajarkan etika berbudi luhur dan tidak pantas sama sekali di cap sebagai “teroris”. Subhanallah…
Meski faktor itu disampaikan oleh seseorang yang bukan muslim, tetapi faktor ini membuktikan bahwa di dalam Islam diajarkan mengenai adab mulia, saling mengasihi, dan toleransi.
Faktor ini juga membuktikan bahwa yang dikatakan orang-orang yang berpendapat muslim adalah “teroris” itu sama sekali tidak benar. Semoga umat Islam bakal lebih berkembang di seluruh Negara di belahan dunia ini.