Tata Cara Sholat Hajat Khusus Rejeki, InsyaAllah Terkabul
Jumat, 22 Maret 2019
Banyak orang yang bingung bahkan belum tahu bagaimana cara melaksanakan sholat hajat khusus rejeki. Nah, agar kamu tahu, simak pejelasannya pada artikel ini ya.
Sholat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Baik itu sholat hajat khusus jodoh, rejeki, maupun sholat hajat khusus lainnya.
Berdasarkan kaidah cara shalat hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka’at dengan salam di setiap 2 rakaat. Melaksanakan sholat hajat menjadi jawaban di tengah dinamika kehidupan umat manusia yang senantiasa diiringi perasaan ingin memiliki.
Hal ini diwujudkan dengan hadirnya harapan-harapan dan hasrat tertentu untuk memenuhi berbagai bentuk kebutuhan dan keinginan, bahkan bisa dikatakan keinginan tersebut selalu ada dan cenderung tak terbatas. Ini sesuai dengan tabiat manusia yang tiada pernah puas menuntut untuk pemenuhan hawa nafsunya. Dan iman punya kuasa untuk mengendalikan nafsu.
Khusus bagi anda yang ingin lancar rezeki, berikut ini rahasia sholat hajat khusus rejeki yang dahulu pernah diajarkan oleh Sunan Gunung Jati. Ada tata cara khusus dari sholat hajat ini, dimana doa dan surat yang harus dibacakan tujuannya adalah mengharapkan rezeki yang melimpah.
Biasanya, sholat hajat khusus lebih fokus pada satu hajat saja misalnya untuk rezeki ini difokuskan pada permohonan lancar rezeki. Berikut ini tata cara melaksanakan sholat hajat khusus rejeki.
Latinnya :
Waman yattaqillaha yaj’al lahu makhrajan (2) Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alallahu likulli syai-in qadran (3).
Artinya :
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)
law anzalnaa haadzaa alqur-aana ‘alaa jabalin lara-aytahu khaasyi’an mutashaddi’an min khasyyati allaahi watilka al-amtsaalu nadhribuhaa lilnnaasi la’allahum yatafakkaruuna
huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa ‘aalimu alghaybi waalsysyahaadati
huwa alrrahmaanu alrrahiimu huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa almaliku alqudduusu alssalaamu almu/minu almuhayminu al’aziizu aljabbaaru almutakabbiru subhaana allaahi ‘ammaa yusyrikuuna
huwa allaahu alkhaaliqu albaari-u almushawwiru lahu al-asmaau alhusnaa yusabbihu lahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi wahuwa al’aziizu alhakiimu
Artinya :
"Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Memberi kesejahteraan, Yang Maha Memberi keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki semua keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Dialah Yang Memiliki nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Hasyr/59: 21-24)."
Latinnya :
quli allaahumma maalika almulki tu/tii almulka man tasyaau watanzi’u almulka mimman tasyaau watu’izzu man tasyaau watudzillu man tasyaau biyadika alkhayru innaka ‘alaa kulli syay-in qadiirun
tuuliju allayla fii alnnahaari watuuliju alnnahaara fii allayli watukhriju alhayya mina almayyiti watukhriju almayyita mina alhayyi watarzuqu man tasyaau bighayri hisaabin
Artinya :
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Ali Imran ayat 26)
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (QS Ali Imran ayat 27)
Melaksanakan sholat hajat khusus rejeki tersebut tiada lain pada intinya semata-mata seja' beribadah kepada Allah SWT maka dari itu niatkanlah yang ikhlas karena Allah, dan selagi sempat laksanakanlah sholat hajat walaupun tidak bermaksud hajat.
Sholat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Baik itu sholat hajat khusus jodoh, rejeki, maupun sholat hajat khusus lainnya.
Berdasarkan kaidah cara shalat hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka’at dengan salam di setiap 2 rakaat. Melaksanakan sholat hajat menjadi jawaban di tengah dinamika kehidupan umat manusia yang senantiasa diiringi perasaan ingin memiliki.
Hal ini diwujudkan dengan hadirnya harapan-harapan dan hasrat tertentu untuk memenuhi berbagai bentuk kebutuhan dan keinginan, bahkan bisa dikatakan keinginan tersebut selalu ada dan cenderung tak terbatas. Ini sesuai dengan tabiat manusia yang tiada pernah puas menuntut untuk pemenuhan hawa nafsunya. Dan iman punya kuasa untuk mengendalikan nafsu.
Sholat Hajat Khusus Rezeki Ajaran Sunan Gunung Jati beserta Tata Caranya
Biasanya, sholat hajat khusus lebih fokus pada satu hajat saja misalnya untuk rezeki ini difokuskan pada permohonan lancar rezeki. Berikut ini tata cara melaksanakan sholat hajat khusus rejeki.
Tata Cara Sholat Hajat Khusus Rezeki
- Pada malam hari kira-kira pukul 23.30, dirikanlah sholat hajat khusus rejeki sebanyak 2 rakaat. Sholat hajatnya lakukan seperti biasanya.
- Surat yang dibaca setelah Fatihah adalah Surat Ath-Tholaq 2-3 masing-masing 25 kali per satu rakaat.
- Setelah salam, segera baca sholawat Nabi yang pendek saja misalnya “SHOLALLAH ‘ALA MUHAMMAD” sebanyak 100 kali.
- Lalu membaca doa minta rezeki. Doa yang dibaca adalah surat Al Hasyr 21-24 dan Ali Imron 26-27. Masing-masing dibaca sebanyak 1 kali.
- Setelah itu, segera sujud dan berdoa mohon kerezekian.
- Lakukanlah sholat hajat khusus rejeki sebanyak 2 rakaat ini sebanyak 7 hari berturut-turut. Setelah itu membaca doa khusus sebanyak 33 kali (surat Al Hasyr 21-24 dan Ali Imron 26-27).
Bunyi Surat At Thalaq ayat 2-3
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
Latinnya :
Waman yattaqillaha yaj’al lahu makhrajan (2) Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alallahu likulli syai-in qadran (3).
Artinya :
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)
Bunyi Surat Al Hasyr Ayat 21-24
لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعاً مُّتَصدِّعاً مِّنْ خَشيَةِ اللَّهِ وَ تِلْك الأَمْثَلُ نَضرِبهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ. هُوَ اللَّهُ الَّذِى لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلِمُ الْغَيْبِ وَ الشهَدَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ. هُوَ اللَّهُ الَّذِى لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِك الْقُدُّوس السلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكبرُ سبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشرِكونَ. هُوَ اللَّهُ الْخَلِقُ الْبَارِئُ الْمُصوِّرُ لَهُ الأَسمَاءُ الْحُسنى يُسبِّحُ لَهُ مَا فى السمَاوَتِ وَ الأَرْضِ وَ هُوَ الْعَزِيزُ الحَْكِيمُ
Latinnya :law anzalnaa haadzaa alqur-aana ‘alaa jabalin lara-aytahu khaasyi’an mutashaddi’an min khasyyati allaahi watilka al-amtsaalu nadhribuhaa lilnnaasi la’allahum yatafakkaruuna
huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa ‘aalimu alghaybi waalsysyahaadati
huwa alrrahmaanu alrrahiimu huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa almaliku alqudduusu alssalaamu almu/minu almuhayminu al’aziizu aljabbaaru almutakabbiru subhaana allaahi ‘ammaa yusyrikuuna
huwa allaahu alkhaaliqu albaari-u almushawwiru lahu al-asmaau alhusnaa yusabbihu lahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi wahuwa al’aziizu alhakiimu
Artinya :
"Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Memberi kesejahteraan, Yang Maha Memberi keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki semua keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Dialah Yang Memiliki nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Hasyr/59: 21-24)."
Bunyi Surat Ali Imran Ayat 26-27
قُلِ اللَّهُمَّ مَلِك الْمُلْكِ تُؤْتى الْمُلْك مَن تَشاءُ وَ تَنزِعُ الْمُلْك مِمَّن تَشاءُ وَ تُعِزُّ مَن تَشاءُ وَ تُذِلُّ مَن تَشاءُ بِيَدِك الْخَيرُ إِنَّك عَلى كلِّ شىْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ الَّيْلَ فى النَّهَارِ وَ تُولِجُ النَّهَارَ فى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَىَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّت مِنَ الْحَىِّ وَ تَرْزُقُ مَن تَشاءُ بِغَيرِ حِسابٍ
Latinnya :
quli allaahumma maalika almulki tu/tii almulka man tasyaau watanzi’u almulka mimman tasyaau watu’izzu man tasyaau watudzillu man tasyaau biyadika alkhayru innaka ‘alaa kulli syay-in qadiirun
tuuliju allayla fii alnnahaari watuuliju alnnahaara fii allayli watukhriju alhayya mina almayyiti watukhriju almayyita mina alhayyi watarzuqu man tasyaau bighayri hisaabin
Artinya :
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Ali Imran ayat 26)
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (QS Ali Imran ayat 27)
Melaksanakan sholat hajat khusus rejeki tersebut tiada lain pada intinya semata-mata seja' beribadah kepada Allah SWT maka dari itu niatkanlah yang ikhlas karena Allah, dan selagi sempat laksanakanlah sholat hajat walaupun tidak bermaksud hajat.