10 Pekerjaan yang Diharamkan Rasulullah, No 8 Masih Banyak Dilakukan
Senin, 04 Maret 2019
JANGAN LAKUKAN KALAU TAK INGIN HIDUP SUSAH, kekayaan, uang itu semua kami bisa dari hasil bekerja serta rezeki yang Allah sudah berbagi terhadap kami semua. Kami wajib bersyukur atas kenikmatan yang sudah diberbagi Allah. jangan hingga apa yang kami miliki di dunia ini hanya untuk berfoya-foya serta menyombongkan diri terhadap orang yang miskin. Sebab Allah tidak suka.
Semacam yang dijelaskan dalam hadist berikut ini, Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Sangatlah bakal datang terhadap manusia sebuahmasa, pada saat itu orang tidak lagi mempedulikan dari mana ia memperoleh harta kekayaan, apakah dari jalan yang halal ataukah jalan yang haram".
Mengutip news88, serta tidak hanya itu Allah sudah memberi kami rezeki itu semua dengan perantara lewat pekerjaan-pekerjaan yang halal. Jangan hingga menyalahgunakannya. Serta jangan bekerja yang dilarang oleh Agama. Carilah rezeki dengan tutorial yang halal. Tentu bakal diberi berkat tersendiri dari Allah.
jangan lakukan 10 jenis pekerjaan ini, sebab dilarang agama serta hukum juga.
1. Pekerjaan yang berupa kesyirikan serta sihir.
Semacam perdukunan, paranormal, ‘orang pintar’, peramal hidup, serta hal-hal yang sejenis serta semakna dengannya.
2. Pekerjaan yang berupa sarana-sarana menuju kesyirikan.
Semacam menjadi juru kunci makam, membikin patung, melukis foto makhluk yang bernyawa, serta hal-hal yang sejenis serta semakna dengannya.
3. Memperjual belikan hal-hal yang diharamkan oleh syariat.
Semacam bangkai, babi, darah, anjing, patung, lukisan makhluk yang bernyawa, minuman keras, narkotika, serta lain sebagainya.
4. Memakan harta riba.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah anda terhadap Allah serta tinggalkanlah riba yang tetap ada pada diri kalian, apabila anda sangatlah beriman. Apabila anda tidak mau melakukannya, maka terimalah pemkabarhuan perang dari Allah serta Rasul-Nya. ” (QS Al-Baqarah [2] :278-279)
5. Menimbun bahan-bahan perdagangan.
Di saat harganya terjangkau serta dibutuhkan oleh masyarakat dengan tujuan meraih keuntungan yang berlipat ganda pada saat harganya melambung tinggi.
Dari Umar bin Khathab ra , ia mengatakan: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa menimbun bahan makanan yang dibutuhkan oleh kaum muslimin, Allah Subhanahu wa Ta’ala bakal menimpakan penyakit lepra serta kebangkrutan kepadanya."
6. Perjudian.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer (minuman keras), perjudian, berkurban untuk berhala-berhala, serta mengundi hidup dengan anak panah merupakan lakukanan keji serta tergolong lakukanan setan, maka jauhilah oleh anda lakukanan-lakukanan tersebut supaya anda memperoleh keberuntungan.
Sesungguhnya setan bermaksud memunculkan permusuhan serta kebencian di antara anda lantaran meminum khamr serta melakukan perjudian serta menghalang-halangi {melalaikan} anda dari dzikir terhadap Allah serta dari shalat. Maka mengapa anda tidak mau berhenti? (QS Al-Maidah [5]: 90-91).
7. Memakan harta anak yatim dengan cara dzalim.
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan cara dzalim, sebetulnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya serta mereka bakal masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS An-Nisa’ [4): 10).
8. Mencuri, mencopet, menjambret, serta merampok.
Pencuri laki-laki serta pencuri perempuan, maka potonglah (pergelangan) tangan-tangan mereka sebagai hukuman dari Allah atas kejahatan mereka. (QS Al-Maidah [5]: 38).
9. Mengurangi timbangan serta takaran.
Kecelakaan bagi orang-orang yang melakukan kecurangan dalam timbangan, yaitu kalau menakar milik orang lain untuk dirinya, ia meminta disempurnakan. Tetapi, apabila mereka menakar barang dagangan mereka untuk orang lain, ia memenyesalkan orang lain (dengan mengurangi takaran). (QS Al-Muthaffifin: 1-3).
10. Korupsi serta penipuan terhadap rakyat.
Dari Ma’qil bin Yasar ra ia mengatakan: Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah bersabda: “Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanat oleh Allah untuk menjadi pemimpin sebuah masyarakat lalu ia tidak memimpin mereka dengan ketulusan (kejujuran), kecuali ia tidak bakal memperoleh aroma surga.” Dalam lafal Muslim: “… kecuali Allah mengharamkan surga atasnya.“