Tidak Perlu Berteriak Emosi Untuk Mengatakan Dia Salah, Karena Hati Istrimu Tidak Tercipta Dari Batu
Senin, 25 Februari 2019
Laki-laki, jangan suka sok angkuh di depan istrimu, jangan terlalu kasar mendidik istrimu, dan jangan pernah egois dalam membentuk istrimu.
Sekalipun sewaktu-waktu dia melakukan kesalahan, jangan serta merta menghakiminya dengan cacian dan bahasa yang kasar lainnya, sungguh dia adalah bagian dari dirimu, maka perlakukanlah dia dengan baik.
Dan ingat, tidak perlu berteriak emosi hanya untuk mengatakan dia salah dan dia lakukan merugikan, karena hati istrimu tidak terbuat dari batu atau besi. Lantas berbicaralah perlahan, tegurlah dia dengan bahasa yang sopan san tetap santun.
Berbicaralah Baik-baik Kepadanya, Dengan Penuh Kelembutan dan Penuh Kasih Sayang

Pujaan Hati Kanda via youtube
Posisimu Sebagai Pemimpin Adalah Untuk Mengajarinya, Maka Jangan Seolah-olah Kamu Ingin Menghajarnya

Pujaan Hati Kanda via youtube
Lalu bagaimana seharusnya seorang pemimpin? yaitu mengajari dengan penuh asih, dan mengarahkan dengan penuh rasa sabar, bukan malah seolah-olah kamu ingin menghajarnya tatkala bawahanmu melakukan kesalahan.
Istrimu pun demikian, dia harus kamu hadapi dengan penuh kesabaran yang memadai, karena perlahan tapi pasti dia akan sejalan seperti yang kamu inginkan bila kamu sendiri memang tanpa jenuh mengarahkan.
Jika Berbicara Pelan dan Penuh Wibawa Lebih Masuk ke Hati, Kenapa Harus Memakai Kata Kasar yang Akan Menyakiti?

Pujaan Hati Kanda via youtube
Sungguh hati wanita itu lebih lembut dari yang kamu kira, hanya saja untuk melihatnya kamu harus benar-benar lebih bersabar dan lebih tulus menghadapinya.
Laki-laki Itu Harus Mampu Bersabar, Karena Wanita Niscaya Tulang Rusuk yang Bengkok, Dia Akan Patah Bila Kamu Paksa Untuk Lurus

Pujaan Hati Kanda via youtube
Arahkan Dia Melalui Kasih Sayang, Jangan Pernah Jenuh Untuk Memperbaiki, Karena Tugasmu Sebagai Suami Memang Untuk Menjadikannya Lebih Baik

Pujaan Hati Kanda via youtube
Tugasmu bukan hanya untuk melengkapi hidupnya, tapi untuk menyempurnakan apa saja yang kurang darinya, sehingga dia nampak sempurna ketika beriringan denganmu yang notabeninya sebagai penyempurnanya.