Saat Kesal Kepada Seseorang Ingatlah Sisi Baiknya, Setiap Manusia Bisa Lalai dan Lupa, Maklumilah!
Minggu, 17 Februari 2019
Terkadang ketika kita begitu angkuh dan sangat egois ketika tahu orang lain tengah berbuat salah kepada kita, rasa marah dan tidak terima begitu mudah menggelayuti hati, sehingga kita pun mudah sekali menghakiminya buruk.
Merasa kesal, iya itu memang sangat manusiawi sekali, karena siapapun pasti tidak akan senang bila diperlakukan tidak baik oleh orang lain.
Tapi satu hal yang harus kita ingat tatkala kita kesal kepada orang lain, yaitu ingatlah dengan bijaksana sisi baiknya, sebab setiap manusia bisa lalai dan lupa diri, maka maklumilah!
Lantas tidak usah kita terlalu merasa kesal kepada dia yang tengah melakukan salah, meski benar kesalahannya cukup membuat hati tidak terima.
Tapi apalah daya, kesalahannya pun sudah menjadi ketetapan-Nya, yang tak lain ia hanyalah jalan untuk kita belajar menjadi lebih pemaaf.
Mungkin Allah hanya ingin memberi kita pelajaran lewat kesalahannya, sebab itulah mengapa kita harus mampu berlunak hati memikirkan segala sesuatunya positif.
Maka pahamilah keadaan orang lain dengan tidak terburu-buru menghakiminya buruk, pahamilah mereka sebagaimana kita memahami diri kisa sendiri.
Bukankah selama ini kita juga pernah berbuat salah kepada orang lain, lalu apakah orang lain memaafkan kita? jika kita mengingat iya, maka belajarlah untuk menjadi pemaaf seperti dirinya, agar hidup kita damai tanpa beban di hati sebab rasa marah dan benci.
Merasa kesal, iya itu memang sangat manusiawi sekali, karena siapapun pasti tidak akan senang bila diperlakukan tidak baik oleh orang lain.
Tapi satu hal yang harus kita ingat tatkala kita kesal kepada orang lain, yaitu ingatlah dengan bijaksana sisi baiknya, sebab setiap manusia bisa lalai dan lupa diri, maka maklumilah!
Ingatlah Kebaikannya yang Dulu-dulu, Jangan Sampai Kita Mengatakannya “Buruk” Karena Kesalahannya yang Satu dan Tidak Ia Sengaja
Sungguh tidak ada ruginya mengalah kepada amarah, maka lunakkan hati dengan berusaha bersabar. Ingatlah kebaikannya yang dulu-dulu, jangan sampai kita mengatakannya “buruk” hanya karena kesalahannya yang satu ini dan bahkan ia sendiri pun tidak sengaja melakukannya.Tidak Usah Terlalu Kesal Kepada Dia yang Tengah Melakukan Salah Kepada Kita, Sungguh Kesalahannya pun Jalan Untuk Kita Lebih Pemaaf
Tidak ada ruginya kita menjadi lunak dengan sifat pemaaf, karena saat kita berusaha memberi maaf maka disitulah kasih sayang Allah akan semakin ditambahkan untuk kita.Lantas tidak usah kita terlalu merasa kesal kepada dia yang tengah melakukan salah, meski benar kesalahannya cukup membuat hati tidak terima.
Tapi apalah daya, kesalahannya pun sudah menjadi ketetapan-Nya, yang tak lain ia hanyalah jalan untuk kita belajar menjadi lebih pemaaf.
Jika Perbuatannya Menyakiti Hati, Maka Katakanlah Pada Hati Bahwa Ini Adalah Jalan Untuk Kita Bisa Lebih Bersabar
Untuk itu, jika perbuatannya sangat menyakiti hati, snagat membuat hati ini melesak dengan rasa berat tidak terima, maka tenangkan ia dengan terus mengingat bahwa inilah jalan terbaik untuk kita bisa lebih bersabar.Mungkin Allah hanya ingin memberi kita pelajaran lewat kesalahannya, sebab itulah mengapa kita harus mampu berlunak hati memikirkan segala sesuatunya positif.
Manusia Tidak Akan Pernah Luput Dari Salah Dan Lupa, Maka Pahamilah Keadaan Orang Lain Dengan Tidak Terburu-Buru Menghakiminya Buruk
Apalagi kita pun sadar, bahwa kita sebagai manusia memang tidak akan pernah luput dari yang namanya salah dan lupa.Maka pahamilah keadaan orang lain dengan tidak terburu-buru menghakiminya buruk, pahamilah mereka sebagaimana kita memahami diri kisa sendiri.
Ingatlah Pula Diri Kita, Bukankah Kita Juga Pernah Berbuat Salah Kepada Orang Lain?
Dan jika memang masih saja kita merasa kesal, maka rendahkanlah hati kita dengan terus mengingat kesalahan yang pernah kita lakukan kepada orang lain.Bukankah selama ini kita juga pernah berbuat salah kepada orang lain, lalu apakah orang lain memaafkan kita? jika kita mengingat iya, maka belajarlah untuk menjadi pemaaf seperti dirinya, agar hidup kita damai tanpa beban di hati sebab rasa marah dan benci.