Bom yang Dipasang TNI Tak Mau Meledak, Saat Dicek Ada Ribuan 'Pasukan Jawa Kuno'



Medan tempur kadang memberikan kisah-kisah tak masuk akal. Mulai dari pertempuran yang tak seimbang hingga kisah-kisah yang dibumbui dengan kejadian mistis tak masuk akal.

Yang satu ini, mungkin akan membuat bulu kuduk anda berdiri.

Cerita ini terjadi di Trenggalek, Jawa Timur pada awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu, setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Belanda mencoba masuk menguasai kembali Indonesia melalui agresi militer Belanda 1 dan 2.

Serangan Belanda saat itu membuat pasukan Indonesia di berbagai wilayah di Indonesia terdesak. Akhirnya, TNI harus mundur ke wilayah pedesaan.



Di Trenggalek, satu kelompok pasukan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) memutuskan membuat basis pertahanan di wilayah Watulimo. Untuk menghambat gerakan pasukan Belanda, pasukan ini diperintahkan untuk meledakkan sebuah jembatan di Lembah Watulimo.

Bom pun dipasang. Anehnya, beberapa kali dicoba, bom selalu gagal meledak. Jembatan yang harus dihancurkan untuk menghambat gerakan pasukan musuh tak kunjung bisa dirubuhkan.

Setelah beberapa hari terus gagal, komandan pasukan ini kemudian mendatangi jembatan itu pada malam hari.


Jembatan itu memang terkenal angker di wilayah setempat. Tapi itu tak membuat komandan ini gentar ketakutan.

Dan benar saja, di jembatan ini, ia bertemu dengan ribuan pasukan misterius berpakaian Jawa Kuno.

Tentu saja ini tak masuk akal. Pada saat itu, peralatan militer sudah relatif modern. Seragam militer pun sudah digunakan. Tapi pasukan yang dilihat oleh komandan ini tak lazim dari pasukan biasanya.

Ia pun memberanikan dir berbicara kepada mereka.

“Assalamualaikum! Saya Hanandjoeddin, Komandan Pertahanan di wilayah Watulimo. Kami bermaksud baik menyelamatkan rakyat dan alam daerah ini dari penjajah Belanda. Bantulah perjuangan kami menegakkan kemerdekaan Indonesia. Saya yakin kalian di pihak kami karena perjuangan sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang, sejak zaman Sultan Agung Raja Mataram. Kami hanya melanjutkan cita-cita Beliau. Saya meminta kalian memaklumi kami memutus jembatan penghubung desa ini demi keselamatan rakyat Watulimo. Terima kasih atas pengertiannya, Assalamualaikum!”

Anehnya, setelah berbicara demikian, pasukan tersebut berangsur menghilang. Dan yang lebih aneh lagi, ketika besoknya AURI mencoba meledakkan jembatan ini, mereka langsung berhasil pada percobaan pertama.

Padahal, sebelum-sebelumnya, bahan peledak yang dipasang di tempat ini tak mau berfungsi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel