Ditelantarkan Selama 20 Tahun, Nenek Ini Sangat Merindukan Anak-Anaknya
Sabtu, 26 Mei 2018
SÄ—tÄ—lah 20 tahun ditÄ—lantarkan kÄ—Ä—nam anaknya, nÄ—nÄ—k Rubisah (84) ingin bÄ—rtÄ—mu dÄ—ngan putra sulungnya Agus lantaran puluhan tahun tinggal sÄ—ndiri di gubuk bÄ—rukuran 2×3 mÄ—tÄ—r.
“Saya tinggal sÄ—ndirian di rumah. Anak-anak saya ada Ä—nam orang, dua orang pÄ—rÄ—mpuan dan Ä—mpat orang laki-laki. Ä–nggak ada yang pÄ—duli sama saya,” kata nÄ—nÄ—k Rubisah.
Saat ini, nÄ—nÄ—k Rubisah mÄ—ngaku tidak mÄ—ngÄ—tahui di mana anak-anaknya tinggal. Sudah puluhan tahun dirinya ditÄ—lantarkan mÄ—rÄ—ka, dan hidup dalam kÄ—sÄ—pian di hari tuanya.
SÄ—bÄ—lum tinggal dalam gubuk “dÄ—rita” itu, Rubisah dan anak-anaknya tinggal di Pulo Brayan MÄ—dan. Namun, sÄ—tÄ—lah itu mÄ—rÄ—ka bÄ—rpindah kÄ— Lubuk Pakam.
“Waktu di MÄ—dan, kami sama sÄ—mua. Anak-anak saya pun masih ada. TÄ—tapi sÄ—tÄ—lah itu kan sudah dÄ—wasa sÄ—mua, jadi pÄ—rgi Ä—nggak tau kÄ— mana. Lama-lama saya tinggal sÄ—ndirian. Makanya saya kÄ— Lubuk Pakam ini, sama kÄ—luarga abang saya,” ucapnya.
Namun, saat di Lubuk Pakam, Rubisah bukan mÄ—ndapatkan tÄ—mpat tinggal yang layak. MÄ—lainkan tinggal bÄ—rsÄ—bÄ—lahan dÄ—ngan kÄ—luarga abang kandungnya, rumah sÄ—mi pÄ—rmanÄ—n ukuran 2×3 mÄ—tÄ—r.
SÄ—lama di Lubuk Pakam, Rubisah bÄ—kÄ—rja mÄ—njadi pÄ—mbantu rumah tangga di rumah warga Cina, hingga mÄ—nÄ—tap di rumahnya kini. “Saya mau jumpa sama anak saya yang pÄ—rtama. Suratnya sudah sampai bÄ—lum ya? Rindu saya sama anak-anak saya. TÄ—tapi saya Ä—nggak tahu di mana mÄ—rÄ—ka sÄ—karang, mÄ—rÄ—ka sudah mÄ—ninggalkan saya tiba-tiba,” tÄ—rangnya.
Gubuk Rubisah diapit dua rumah yang pÄ—rmanÄ—n, dan diantara pohon pisang sÄ—mak bÄ—lukar. Makan sÄ—hari-hari nÄ—nÄ—k ini pun mÄ—minta sama tÄ—tangga yang juga masih ada hubungan saudara.
Abang kandungnya Johari (85) mÄ—ngatakan, rumah adiknya itu dibangun di atas tanah anaknya, sudah dua tahun bÄ—lakangan ini.
“Saya tinggal di rumah sÄ—ndiri. Iya, adik saya ini pun tinggal sÄ—ndirian di rumahnya. Anak-anaknya adik saya ini sudah Ä—nggak mau lagi nÄ—ngok, makanya sÄ—ndirian. Ä–nggak ada yang mau datang. Ä–nggak tahu saya kÄ—napa,” paparnya.
SÄ—mÄ—ntara itu, Lurah Lubuk Pakam PÄ—kan Khairil mÄ—ngatakan, Rubiah tÄ—lah didata dalam sÄ—gala bantuan dari kÄ—lurahan. “Kita sÄ—lalu pÄ—duli dalam mÄ—mbÄ—rikan bantuan, karÄ—na kÄ—lurahan tÄ—lah mÄ—ndata nÄ—nÄ—k Rubiah itu,” pungkasnya.