Hindari 4 Hal Ini Jika Sedang Marah Pada Pasangan

Perjalanan kehidupan rumah tangga Pasangan suami istri tidak selalu mulus. kadang ada kerikil atau batu yang menghalangi perjalanan tersebut.  Bahkan bisa jadi ada badai besar yang menghantam biduk rumah tangga dan membuatnya oleng.
Dalam situasi seperti  ini, ketidak nyamanan bahkan kemarahan dan kebencian  dapat muncul pada kedua belah pihak.  Hubungan kedua suami istri menjadi tidak nyaman, dan aroma “perang”  bisa jadi tercium ke berbagai penjuru.
Jika hati masih diliputi kemarahan kepada pasangan, jangan sekali kali lakukan hal berikut ini:
1. Melampiaskan Kemarahan Kepada Anak
Saat suasana hati panas, biasanya dengan mudah panas menjalar kemana mana,  Suasana hati yang sedang panas membara seolah mencari  sasaran pelampiasan. Orang yang berada di sekitar dapat menjadi sasaran, termasuk  Anak. jangan sekali-kali amarah yang  tersimpan dilampiaskan kepada pihak lain, apalagi anak-anak. mereka tidak tahu menahu akan perang yang sedang berkobar, karena itu jangan jadikan mereka sebagai sasaran kemarahan apalagi disertai dengan  kekerasan.

2. Menceritakan Kejelekan Pasangan Pada Anak dan Keluarga
Kemarahan yang menguasai hati dapat mendorong suami atau istri mengungkapkan kejelekan pasangan masing-masing, termasuk pada anak-anak.  jangan menceritakaan kejelekan atau keburukan pasangan kepada mereka, apalagi dengan provokasi agar anak berada dipihaknya. Hal ini  sama artinya membuka aib ibu dan ayah mereka kondisi ini ini dapat merusak pandangan anak terhadap ayah atau ibunya, bahkan anak bisa  terprovokasi  muncul kebencian pada ibu atau ayahnya, atau pada keduanya.

Demikian juga, hindari suami atau istri saling menceritakan kejelekan pasangannya pada keluarganya.  Apalagi kemarahan yang masih membara dapat terjerumus pada fitnah.  Hal ini dapat memicu kebencian antar keluarga besar.
3. Mengungkit Kebaikan yang Sudah Dilakukan Pada Keluarga Pasangan
Kemarahan tidak boleh merembet kepada hal yang lain, termasuk mengungkit kebaikan yang telah diberikan kepada keluarga pasangan. Biarlah kebaikan tetap menjadi catatan kebaikan, jangan rusak pahalanya dengan mengungkitnya gara-gara kekesalan pada pasangan,  apalagi persoalan yang memicu terjadinya kemarahan ini tidakada sangkut pautnya dnegan kebaikan yang telah dilaksanakan pada masa lalu.

4. Marah Berkepanjangan
Jangan biarkan bara tetap membara, apalagi makin besar nyalanya, karena akan membahayakan banyak pihak. Selesaikan segera persoalan dengan berbicara secara baik-baik.  Rasulullah SAW mengingatkan orang yang  baik adalah orang yang tidak mudah marah, dan kalau marah hanya sekejap saja.  Rasulullah SAW  juga melarang kaum muslim untuk mendiamkan saudaranya selama  lebih dari tiga hari. Karena itu segeralah berdamai.

Demikian beberapa hal yang harus dihindari saat suami atau istri sedang marah dengan  pasangannya.  Hati-hatilah dalam menghadapi pertengkaran, berlapang dadalah untuk segera meminta maaf atau memaafkan pasangaan kita. Tidak perlu jaga gengsi dengan pasangan, bukankah ridha Allah yang kita inginkan?





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel