5 Prilaku Nabi Muhammad Sebelum Berhubungan Intim
Sabtu, 25 Maret 2017
Nabi Muhammad SAW. adalah manusia yang sempurna, beliau selalu menempatkan sesuatu dengan tepat dan benar. Semua tingkah laku dan perkataannya menjadi teladan bagi kehidupan para sahabat jaman dulu maupun hingga saat ini.
Dalam kehidupan sehari-hari beliau selalu mencontohkan semua hal, dari cara makan, minum, tidur, adab di kamar mandi sampai cara berhubungan intim dengan pasangan.
Walau jaman dulu belum bisa dibuktikan secara ilmiah, tapi apa yang diberikan dan dicontohkan oleh Rasulullah selalu benar, tepat dan bermanfaat, semua itu demi kebaikan umat beliau.
Berikut 5 hal perilaku Rasulullah sebelum beliau berhubungan intim dengan istri-istrinya.
1. Mandi dan Gosok Gigi
Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini.
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?” Beliau menjawab, “Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Hal tersebut memang benar, bayangkan jika Anda bau keringat, berdebu atau bau tidak sedap, pasangan akan ilfil duluan sebelum Anda dekati,
saat mengajak hubungan pun rasanya tidak akan maksimal karena terganggu bau badan.
2. Memakai Wewangian
Wewangian adalah salah satu sunnah Nabi. Beliau bersabda: “Empat macam di antara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi).
Memakai wewangian dapat menambah gairah ketika sebelum berhubungan, selain itu akan membuat hidung terasa segar ketika butuh nafas
yang banyak. Memang kadang orang tidak suka wewangian, ia lebih memilih aroma tubuh itu sendiri, ini tidak masalah, dikondisikan sesuai dengan selera pasangan.
3. Berdandan Atau Berpakaian yang Disukai Pasangan
“Sebaik-baik istri kalian adalah yang pandai menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat. Yakni keras menjaga kehormatan dirinya lagi pandai membangkitkan syahwat suaminya.” (HR. Ad Dailami).
Hal ini tidak hanya berlaku pada istri saja, suami pun kadang juga harus membersihkan muka, memakai pakaian yang bagus sebelum memulai hubungan. Kadang memang merasa malu, tapi justru sangat dianjurkan demi indahnya hubungan.
4. Mulai Ciuman dan Obrolan Mesra
Memulai dengan cuiman dan obrolan mesra memang bisa menjadi pembangkit gairah. Cara ini sangat bermanfaat bagi pasangan agar ia juga mendapat gairah seperti Anda, seperti beberapa hadits yang di bawah ini.
Janganlah salah seorang dari kalian menjima’ istrinya seperti binatang ternak mendatangi pasangannya. Tetapi hendaklah ada ar rasuul antara keduanya.” Ditanyakan kepada beliau, “Apakah ar rasuul itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ciuman dan kalimat-kalimat obrolan (mesra)” (HR. Ad Dailami)
Ibnu Qudamah rahimahullah:”Dianjurkan (disunahkan) agar seorang suami mencumbu istrinya sebelum melakukan jima’ supaya bangkit syahwat istrinya, dan dia mendapatkan kenikmatan seperti yang dirasakan suaminya.”
Dan telah diriwayatkan dari ‘Umar bin ‘AbdulAzizrahimahullah bahwasanya dia berkata:
“Janganlah kamu menjima’ istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan, supaya engkau tidak mendahului dia menyelesaikan jima’nya (maksudnya engkau mendapatkan kenikmatan sedangkan istrimu tidak).”
5. Pergunakan Sentuhan
Sentuhan merupakan bagian dari pemanasan, dengan sentuhan akan menambah gairah seorang pasangan. Hal ini diperbolehkan menyentuh apapun dari pasangan termasuk kemaluan pasangan.
Tapi bersentuhan tangan lebih baik, karena dengan bersentuhan tangan akan membuat cinta akan tumbuh.
Imam Abu Hanifah ditanya oleh muridnya tentang suami yang memegang kemaluan istrinya atau istri memegang kemaluan suaminya, beliau menjawab, “Tidak masalah, bahkan saya berharap ini akan memperbesar pahalanya.” (Tabyin al-Haqaiq).
Sumber: auleea.com