Hijab Secara Resmi Menjadi Seragam Kepolisian Skotlandia
Selasa, 14 Maret 2017
Otoritas Polisi Skotlandia (Scottish Police Authority) mengumumkan bahwa Hijab (jilbab) telah diakui dan menjadi bagian seragam resmi Polisi Skotlandia.
Seperti dilansir situs resmi scotland.police.uk, Selasa (23/8/2016), Korps Polisi Skotlandia menyebut kebijakan ini untuk semakin melayani beragam lapisan masyarakat serta berusaha memotivasi perempuan Muslim untuk bergabung dengan kesatuan tersebut.
Pengumuman pada 23 Agustus 2016 secara resmi meratifikasi aturan jilbab Polisi Skotlandia dan diharapkan akan mendorong perempuan dari komunitas Muslim, yang mungkin sebelumnya tidak melihat kepolisian sebagai pilihan karir, untuk mempertimbangkan kembali.
Saat mengumumkan kebijakan hijab ini, Kepala Polisi Phil Gormley mengatakan:
“Saya senang untuk membuat pengumuman ini dan menyambut dukungan dari komunitas Muslim, masyarakat luas serta petugas polisi dan stafnya. Seperti banyak pengusaha lainnya, terutama di sektor publik, kami bekerja untuk memastikan.
Layanan kami dapat mewakili lapisan masyarakat yang kami layani. Saya berharap bahwa tambahan opsi seragam ini (jilbab) akan memberikan kontribusi untuk membuat campuran personil staf kami lebih beragam dan dapat menambah keterampilan hidup, pengalaman serta kualitas pribadi yang pejabat dan staf kami memberikannya ke kepolisian masyarakat Skotlandia.”
Pengumuman resmi ini disambut hangat oleh Asosiasi Muslim Skotlandia Polisi (Scottish Police Muslim Association – SPMA), sebuah organisasi yang dibentuk pada tahun 2010 untuk membangun hubungan lebih dekat dengan komunitas Muslim.Perwakilan dari SPMA, Fahad Bashir, mengatakan: “Ini adalah langkah positif ke arah yang benar, dan saya senang bahwa Kepolisian Skotlandia mengambil langkah-langkah produktif dalam rangka untuk memastikan bahwa organisasi kami dipandang inklusif dan mewakili beragam komunitas yang kami layani di Skotlandia.”
“Tidak diragukan lagi hal ini akan mendorong lebih banyak perempuan dari latar belakang Muslim dan etnis minoritas untuk bergabung dengan Kepolisian Skotlandia.”
Sebuah laporan ke Otoritas Polisi Skotlandia awal tahun ini menunjukkan ada sebanyak 4.809 permohonan untuk bergabung dengan korps Polisi Skotlandia untuk tahun 2015-2016, dimana 127 diantaranya (2,6%) berasal dari kelompok dengan latar belakang etnis.
Laporan tersebut menyatakan: “Berdasarkan angka-angka ini, sangat jelas untuk melihat bahwa tantangan yang dihadapi Polisi Skotlandia jika rata-rata kelompok etnis hitam dan minoritas (black and minority ethnic groups – BME) adalah 4% dari populasi yang harus dilibatkan dalam organisasi (korps kepolisian), tambahan direkrutnya 650 orang dari komunitas BME diperlukan di semua bidang (termasuk kepolisian).”
Sumber: portalpiyungan.com
.
.
.