Hidup Itu Murah, Gengsi yang Bikin Mahal. Begitu Juga Dengan Menikah, Akad Itu Murah, Resepsi yang Bikin Mahal
Minggu, 16 Juni 2019
Terkadang seseorang merasa berat menyegerakan niat baiknya untuk menikahi dia yang dicintai hanya karena tidak memiliki modal yang melimpah, padahal modalnya hanya tanggung jawab.
Tapi memang sudah menjadi kebiasaan mungkin ya, bukan menikah namanya jika hanya syukuran kecil semata.
Padahal menikah itu modal tidak seserem yang dibayangkan, yang semuanya serba indah dan wah. Coba telaah lebih bijak, hidup itu sebenarnya murang, karena yang bikin mahal kadang gengsinya.
Begitu juga dengan pernikahan, akad itu sebenarnya murah, cuma butuh niat yang benar, penghulu, pengantin wanita, dan saksi. Tapi sebagian orang memandang ribet dan tidak mudah, sebab biaya resepsi yang mahal.
Menikah Itu Sebenarnya Mudah, Jika Sudah Sama-sama Siap Lahir dan Batin Maka Langsung Saja Segerakan
Jadi sekali lagi ingatlah dengan baik, menikah itu sebenarnya mudah, jika memang sudah sama-sama siap lahir dan batin maka langsung saja segerakan, langsung saja tunaikan dalam akad yang pasti, tidak usah menunggu semua harapan keduniaan terpenuhi.
Tidak Usah Butuh Modal Banyak, Karena Pernikahan yang Sesungguhnya Hanya Butuh Niat dan Tanggung Jawab yang Baik
Menikah itu tidak butuh modal banyak kok, tapi lebih tepatnya modal yang cukup. Karena pernikahan yang sesungguhnya hanya butuh niat dan tanggung jawab.
Biaya resepsi yang luar biasa mahalnya, konsep begini dan begitu, bukan anjuran islam, tapi kebiasaan turun temurun masyarakat saja.
Yang Bikin Pusing Itu Bukan Acara Akadnya, Tapi Acara Melenakan Mata Undangan yang Hadir Dengan Segala Pernak-Pernik Dunia
Iya, yang bikin pusing itu bukanlah acara intinya, bukan acara akadnya, tapi acara melenakan mata undangan yang hadir dengan segala pernak-pernik dunia.
Coba pikirkan dengan penuh rendah hati, yang Allah butuhkan dalam pernikahan itu bukan indahnya mata memandang setiap hal yang ada dalam resepsi yang sedang berjalan, tapi bagaimana kiranya niatmu memulai ibadah terlama benar-benar karena-Nya.
Pernikahan Itu Tidak Seriwet yang Dibayangkan, Karena yang Seakan Beban Itu Adalah Tuntutan Dunia Dan Kebiasaan Mewahnya
Pernikahan itu tidak seriwet yang dibayangkan, pernikahan tidak sesulit yang dipikirkan, dan pernikahan tidak harus indah memukau resepsinya, karena yang seakan beban itu adalah tuntutan dunia dan kebiasaan mewahnya dalam tatanan masayarakat saja.
Karena Menikah Itu Bukan Wah-nya, Tapi Sah-nya. Dan Bahagia Dalam Pernikahan Tidak Dilihat Ketika Indahnya Resepsi, Tapi Setelahnya
Oleh sebab itu, siapapun kamu yang saat ini berkeinginan menunaikan niatnya untuk memulai ibadah terlama (pernikahan), tidak usah terlalu takut sebab kamu tidak memiliki modal yang banyak.
Karena menikah itu bukan wah-nya, tapi sah-nya. Dan bahagia dalam pernikahan tidak dilihat ketika indahnya resepsi, tapi setelahnya.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Sumber Artikel : humairoh.com