Cara Istri Menyikapi Rejeki Suami yang Tidak Menentu
Jumat, 10 Mei 2019
Cara Istri Menyikapi Rejeki Suami yang Tidak Menentu
Seorang istri haruslah bersikap manis pada suami, setiap suami melihatnya maka harus membuat hatinya merasa bahgaia.
Jangan hingga sebagai istri yg menyayang suami saat memiliki uang saja dan waktu rezekinya lagi seret maka suaminya diabaikan misalnya pepatah berkata, “ada uang kakak disayang, tak terdapat uang kakak ditendang”.
Jadilah istri yang melayani menggunakan sepenuh hati tanpa melihat materi.
Beginilah seseorang istri wajib bersikap pada suaminya walau sedang terjadi pasang surut keuangannya:
1. Bersikap Qana’ah
Sikap merasa relatif sine qua non didalam diri seorang perempuan apalagi waktu sudah menjadi seseorang istri.
Apapun dan berapapun hadiah suaminya wajib tetap bersyukur karena sedikit poly rezeki yg didapat merupakan rezeki Allah.
Ibu pengangguran menerima $900/hari menggunakan skema ini
Mereka tadinya miskin hingga mencoba skema ini
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, Rasulullah bersabda:
“Sungguh sangat beruntung orang yg masuk Islam, lalu menerima rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan hadiah-Nya” (HR Ibnu Majah)
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah bersabda: “Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar lantaran saya melihat penghuni neraka terbanyak adalah (kaum) kalian.’ Kemudian diantara mereka ada seseorang perempuan bertanya, ‘Kenapa (kaum) kami menghuni sebagian besar neraka?’ Beliau menjawab, ‘Karena kalian acapkali melaknat & mengingkari (kebaikan) suami’.” (HR Muslim)
2. Berprasangka Baik Pada Suami
Harus memiliki prasangka yang baik pada suami. Jika anugerah suami lebih sedikit berdasarkan umumnya maka wajib berprasangka baik.
Apabila berdagang sanggup jadi dagangangany kurang laku , atau bila beliau bekerja dia menggunakan uangnya buat kebutuhan yang lain atau bahkan ia membantu saudaranya yg sedang membutuhkan donasi.
Jangan gampang curiga, kalaupun merasa kahwatir tetap saja wajib bertanya secara baik-baik.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Wahai orang-orang yg beriman! Jauhilah banyak berdasarkan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain & janganlah ada pada antara engkau yg menggunjing sebagian yg lain. Apakah terdapat pada antara engkau yg senang memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu engkau merasa jijik. Dan bertakwalah pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
3. Sabar dan Syukur
Menurut Iamam Gazali “Hidup ini antara sabar dan syukur, separuhnya iman itu sabar, lalu separuhnya lagi merupakan syukur”.
Lantaran kunci hayati itu adalah bersyukur & bersabar, dengan demikian seorang istri tidak akan membedakan sikapnya waktu suaminya mendapatkan rezeki yg kurang dari umumnya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika engkau bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, namun bila engkau mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’.” (QS. Ibrohim : 7)
“Sungguh menakjubkan orang beriman, semua urusannya baik bagi dirinya. Dan itu tidak akan terjadi kecuali dalam orang beriman. Apabila diberi sesuatu yang menyenangkan, ia akan bersyukur, dan bila diberi musibah/sesuatu yang nir menyenangkan, dia akan bersabar. Dan kedua-keduanya baik baginya” (HR Muslim)
Cara Istri Menyikapi Rejeki Suami yang Tidak Menentu
4. Hargai Perjuangan Suami
Jadilah suami yg sanggup menghargai kerja keras seorang suami, lebih baik apresiasi jerih payahnya supaya suami tidak merasa tertekan.
Jadilah istri yang selalu tersenyum waktu menyambut suami pergi kerja, sellau berysukur atas pemberian suami, selalu mendaoakan kelapangan rezeki buat suami dan selalu menciptakan suami merasa nyaman dan menjadi loka keluh kesahnya.
Dan jangan lupa buat bersyukur pada Allah atas segala nikat Allah yg luar biasa. [ummi-online.Com]
Seorang istri haruslah bersikap manis pada suami, setiap suami melihatnya maka harus membuat hatinya merasa bahgaia.
Jangan hingga sebagai istri yg menyayang suami saat memiliki uang saja dan waktu rezekinya lagi seret maka suaminya diabaikan misalnya pepatah berkata, “ada uang kakak disayang, tak terdapat uang kakak ditendang”.
Jadilah istri yang melayani menggunakan sepenuh hati tanpa melihat materi.
Beginilah seseorang istri wajib bersikap pada suaminya walau sedang terjadi pasang surut keuangannya:
1. Bersikap Qana’ah
Sikap merasa relatif sine qua non didalam diri seorang perempuan apalagi waktu sudah menjadi seseorang istri.
Apapun dan berapapun hadiah suaminya wajib tetap bersyukur karena sedikit poly rezeki yg didapat merupakan rezeki Allah.
Ibu pengangguran menerima $900/hari menggunakan skema ini
Mereka tadinya miskin hingga mencoba skema ini
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, Rasulullah bersabda:
“Sungguh sangat beruntung orang yg masuk Islam, lalu menerima rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan hadiah-Nya” (HR Ibnu Majah)
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah bersabda: “Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar lantaran saya melihat penghuni neraka terbanyak adalah (kaum) kalian.’ Kemudian diantara mereka ada seseorang perempuan bertanya, ‘Kenapa (kaum) kami menghuni sebagian besar neraka?’ Beliau menjawab, ‘Karena kalian acapkali melaknat & mengingkari (kebaikan) suami’.” (HR Muslim)
2. Berprasangka Baik Pada Suami
Harus memiliki prasangka yang baik pada suami. Jika anugerah suami lebih sedikit berdasarkan umumnya maka wajib berprasangka baik.
Apabila berdagang sanggup jadi dagangangany kurang laku , atau bila beliau bekerja dia menggunakan uangnya buat kebutuhan yang lain atau bahkan ia membantu saudaranya yg sedang membutuhkan donasi.
Jangan gampang curiga, kalaupun merasa kahwatir tetap saja wajib bertanya secara baik-baik.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Wahai orang-orang yg beriman! Jauhilah banyak berdasarkan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain & janganlah ada pada antara engkau yg menggunjing sebagian yg lain. Apakah terdapat pada antara engkau yg senang memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu engkau merasa jijik. Dan bertakwalah pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
3. Sabar dan Syukur
Menurut Iamam Gazali “Hidup ini antara sabar dan syukur, separuhnya iman itu sabar, lalu separuhnya lagi merupakan syukur”.
Lantaran kunci hayati itu adalah bersyukur & bersabar, dengan demikian seorang istri tidak akan membedakan sikapnya waktu suaminya mendapatkan rezeki yg kurang dari umumnya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika engkau bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, namun bila engkau mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’.” (QS. Ibrohim : 7)
“Sungguh menakjubkan orang beriman, semua urusannya baik bagi dirinya. Dan itu tidak akan terjadi kecuali dalam orang beriman. Apabila diberi sesuatu yang menyenangkan, ia akan bersyukur, dan bila diberi musibah/sesuatu yang nir menyenangkan, dia akan bersabar. Dan kedua-keduanya baik baginya” (HR Muslim)
Cara Istri Menyikapi Rejeki Suami yang Tidak Menentu
4. Hargai Perjuangan Suami
Jadilah suami yg sanggup menghargai kerja keras seorang suami, lebih baik apresiasi jerih payahnya supaya suami tidak merasa tertekan.
Jadilah istri yang selalu tersenyum waktu menyambut suami pergi kerja, sellau berysukur atas pemberian suami, selalu mendaoakan kelapangan rezeki buat suami dan selalu menciptakan suami merasa nyaman dan menjadi loka keluh kesahnya.
Dan jangan lupa buat bersyukur pada Allah atas segala nikat Allah yg luar biasa. [ummi-online.Com]