Seorang Pemuda Sukses Ubah Desanya yang Tandus Menjadi Ladang Uang Miliaran Rupiah, Dengan Cara Tak Terduga Ini


Ada banyak cara untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Tak perlu jauh-jauh di tempat lain. Cukup berbekal kepekaan dan kepedulian akan potensi di sekitar kita, semuanya bisa menjadi sesuatu yang berharga jika diusahakan dengan benar. Hal inilah yang coba diterapkan oleh Sugeng Handoko.

Berkat kegigihan dan kreatifitasnya, ia sukses memberdayakan lingkungan sekaligus masyarakat sekitar lewat wisata alam Nglanggeran. Bukan perkara gampang untuk menyulap kondisi di sekitar tempat tersebut. Selain tantangan berupa kondisi alam yang tandus, masalah justru bermunculan dari warga lokal sendiri.


”Sebelum wisata berkembang di sini, warga kerap mengambil batu dan menebang pohon untuk dijual. Aktivitas itu, kan, berpotensi merusak lingkungan,” kata pria yang meraih sejumlah penghargaan karena aktivitasnya mengembangkan wisata di Nglanggeran ini.

Tantangan lainnya adalah, tingkat urbanisasi di Desa Nglanggeran termasuk cukup tinggi. Para pemudanya lebih tertarik bekerja di luar kota dibanding bersusah payah mengembangkan potensi di tempat asalnya.

Seiring berjalannya waktu, Sugeng yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Bukit Putra Mandiri di Desa Nglanggeran, mulai mengorganisasi anak-anak mudanya.


Untuk itu, langkah awal yang ditempuhnya adalah, menumbuhkan kesadaran masyarakat setempat tentang potensi wisata kawasan tersebut. Selain itu, tujuannnya mengembangkan wisata berbasis alam di Nglanggeran adalah untuk menjaga keseimbangan alam, sekaligus mendapatkan penghasilan

”Bagi masyarakat yang tinggal turun-temurun di Nglanggeran, kondisi alam di sini dianggap biasa saja, tidak menarik. Persepsi itulah yang coba kami ubah,” kata sarjana teknik industri dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, yang dilansir dari travel.kompas.com.


Kawasan wisata itu sendiri merupakan bekas Gunung Api Purba Nglanggeran yang aktif puluhan juta tahun silam. Lokasinya yang terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut itu, memiliki luas sekitar 48 hektar dengan pemandangan alam yang spektakuler. Untuk itulah, Sugeng amat getol mengembangkan potensi wisata di kawasan Nglanggeran.

Setelah sosialisasi dengan penduduk setempat, ia dan teman-temannya giat mempromosikan keindahan alam Gunung Api Purba Nglanggeran, termasuk menyebarkan brosur ke sekolah-sekolah. Alhasil, Nglanggeran yang dulu bukan apa-apa, kini menjadi tujuan wisata baru. Tak hanya sekedar menawarkan keindahan alam dan trekking menantang ketinggian gunung, Sugeng dan kawan-kawannya juga menawarkan beragam paket wisata. Salah satunya adalah menginap di kawasan wisata dan melakukan beragam kegiatan. Seperti kegiatan bertani, membuat kerajinan, dan berlatih kesenian lokal.


Untuk wisatawan, ada beragam tantangan ekstrim yang menggugah nyali untuk dicoba. Seperti paket wisata petualangan, di mana pengunjung bisa ikut merasakan panjat tebing, rappelling atau menuruni tebing, flying fox, dan lainnya. Seiring berjalannya waktu, Sugeng dan teman-temannya menuai hasil positif dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Keberadaan wisata alam Nglanggeran, membawa dampak dan perubahan sosial yang kentara dirasakan oleh masyarakat. Dikutip dari travel.kompas.com, pada 2014, Pokdarwis Nglanggeran mendapatkan penghasilan cukup banyak, yakni Rp 1,4 miliar. Padahal, tahun sebelumnya, pemasukan dari wisata hanya Rp 424 juta. Selain itu, dampak ekonomis lainnya adalah pemasukan tambahan bagi warga yang membuka warung makan dan homestay di lokasi wisata.


Yang membanggakan, para pemudanya yang dulu kerap pergi ke luar kota untuk mencari nafkah, kini lebih tertarik untuk mengelola wisata alam di tempat asalnya. Para penambang liar pun kini tak lagi terlihat mengambil batu dan pohon untuk dijual. Tingkat urbanisasi berkurang, keseimbangan alam dan kesejahteraan penduduk pun terjaga.

Keberhasilan Sugeng Handoko di atas, merupakan bukti nyata kesuksesan yang datang berkat kepedulian dan kepekaan terhadap masalah sosial di sekitarnya. Begitu pun dengan kita, tak perlu memulai dari hal yang rumit dan sulit dijangkau jika ingin sukses. Cobalah dimulai dari masalah yang ada di sekitar kita. Pikirkan, rancang dan kembangkan. Selamat mencoba

Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel