Nggak Bisa Bedain Baby dan Babi, Seorang Pria Ngamuk Ke Penjual Cumi Bakar Karena Menjual Makanan Haram!


Yang haram tuh bertindak sok tahu seperti ini!


Berdasarkan riset yang dilakukan Central Connecticut State Univesity pada 2016, tingkat literasi Indonesia betul-betul rendah. Indonesia berangkat di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Indonesia hanya unggul dari negara Botswana, sebuah negara di Afrika Selatan sana. Menyedihkan banget, kan? Tapi, ini adalah fakta yang sulit dibantah dan tampak dalam kehidupan sehari-hari.

Lihat saja kelakuan netizen di negara Indonesia yang doyan bacot dan gampang terpengaruh berita hoax. Mereka selalu ingin berkomentar, tapi tidak mau membaca artikelnya dulu secara utuh atau mencari referensi dari tempat lain. Emosi selalu berhasil mengalahkan logika dari netizen di negara yang sedang berkembang ini. Mau bukti yang paling fresh?

Baru-baru, seorang netizen dengan akun Facebook Maulida, mengunggah sebuah postingan di grup FB Bukalapak Official Balikpapan. Dalam postingan itu, dia mengatakan bahwa dia menjual nasi bakar baby cumi pedas. Selain itu, dia juga mengunggah foto dari menu baby cumi pedas tersebut. Tak ada yang salah kan? Tapi, seseorang tiba-tiba ngamuk karena merasa ini makanan haram.


Dengan penuh rasa percaya diri dan ketegasan membela sesuatu yang diyakininya benar, seorang netizen bernama Haikal Ibrahim, memberi peringatan kepada Maulida. Dia mengingatkan kepada Maulida supaya tidak menjual makanan yang haram di Facebook.

Makanan haram jangan dijual di FB, Bu!" tulis Haikal Ibrahim.

Komentar ini begitu menonjol dibandingkan komentar-komentar yang lain sehingga menuai perhatian dari netizen lain juga. Mereka mengaku bingung apa alasan Haikal mengatakan bahwa baby cumi pedas itu adalah makanan yang haram dan dilarang oleh agama.


Maulida juga termasuk orang yang heran dengan komentar tersebut. Dia bingung kenapa anak cumi bisa-bisanya disebut haram. Apakah cumi-cumi zaman sekarang telah berselingkuh dengan babi atau mungkin sudah pernah tertusuk bulu babi?

Haram dari mananya ya mas? Itu kan anakan cumi, yang haram apa nya?" Maulida membalas komentar Haikal.

Rupanya, alasan yang dikemukakan Haikal sungguh membuat tercengang. Rupanya, dia mengira baby artinya babi, hewan yang memang dilarang dikonsumsi dalam agama Islam. Padahal, baby adalah bahasa Inggris untuk bayi. Entah kenapa malah diterjemahkan menjadi babi, yang bahasa inggrisnya adalah pig. Karena itu, Maulida meminta Haikal membaca baik-baik dulu sebelum berkomentar.

Setelah diberikan jawaban, barulah Haikal meminta maaf, tapi rada-rada nggak ikhlas gitu. Dia meminta maaf namun memberi saran supaya Maulida tidak usah memberi nama seperti itu. Lebih baik ditulis dengan bayi cumi supaya tidak menyebabkan kesalahpahaman. Maulida pun tak tau lagi harus bilang apa karena yang salah paham cuma Haikal doang. Yang lain nggak ada yang berpikir bahwa artinya babi.


"Pake bhs inggris auto haram," tulis Shelly Pritha Marcella.

"Orangnya menghilang, babymu haram ya mas?" tulis Alim.

"Ngakak so hard gejil mbah," tulis Dede Wahyu Triadi.

Nah, itulah bukti kalau tingkat literasi warga Indonesia rendah banget, termasuk kemampuan berbahasa asing sederhana. Jangan-jangan kalau ada netizen yang mengatakan "dede baby", Haikal akan mengira kalau orang itu akan mengangkat babi menjadi adik. Hadeh. Kamu punya saran nggak gimana caranya "mencerahkan" orang-orang seperti ini?

Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel