Kisah Wanita Ini Mencari Ibunya yang Terpisah 22 Tahun, Bikin Mewek
Kamis, 14 Februari 2019
Media sosial tak hanya menjadi sarana untuk menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekat. Lebih dari itu, media sosial juga memiliki kekuatan yang dapat mempertemukan orang-orang yang sudah lama terpisah. Seperti yang dialami oleh seorang perempuan bernama Noorlisat Fitri ini.
Berkat kekuatan media sosial, keinginannya untuk bertemu dengan sang ibu yang sudah terpisah selama 22 tahun akhirnya terwujud. Perempuan berusia 24 tahun ini awalnya bertanya di Grup Facebook Kumpulan Wong Sragen tentang info grup Banyuwangi guna mencari keberadaan sang ibu yang bernama Ismiyati.
Setelah menemukan grup Informasi Banyuwangi yang dicari, perempuan yang akrab disapa Lisa ini pun memosting foto masa kecilnya bersama kedua orangtuanya. Foto tersebut diikuti dengan beberapa keterangan seperti nama panggilan sang ibu serta tempat tinggal sang ibu.
"Assalamualaikum lur q dari Sragen
Q gabung ke grup jdi mau cari keberadaan ibu q lur..
Nama ismiyati binti paer biasa di panggil atik/sutik
Perantauan Malaysia kualalumpur
Informasi yg q dapet rumah daerah muncar Banyuwangi
Tolong infonya lur
Terimakasih," tulis Lisa seperti dikutip brilio.net pada Rabu (13/2).
Diposting pada Minggu (10/2) lalu, perjuangan Lisa selama bertahun-tahun untuk mencari sang ibu akhirnya menemukan titik temu. Unggahannya di Grup Informasi Banyuwangi diposting ulang ke laman Grup Isun Banyuwangi tersebut mempertemukan Lisa dengan keponakan sang ibu yang bernama Rohma Oktavia.
Rohma Oktavia yang melihat unggahan Isun Banyuwangi tersebut pun meninggalkan komentar. Rohma memperkenalkan dirinya sebagai keponakan Ibu Sutik (panggilan Ibunda Lisa) dan mengatakan bahwa sang ibu berada di Pasuruan, Jawa Timur untuk bekerja.
"Berkat grup Banyuwangi, direspons sama salah satu keluarga ibu. Terus dikasih tahu kalau ada ponakan ibu yang respons. Sama keponakan ibu terus dikasih nomor ibu," ujar Lisa saat dihubungi brilio.net pada Rabu (13/2).
Mendapat nomor sang ibu, Lisa pun langsung menghubungi Ismiyati. Tak hanya berkomunikasi dengan Ismiyati, ibu satu anak ini juga berkomunikasi dengan keluarga besar sang ibu di Banyuwangi lewat sambungan telepon dan video call. Rasa haru dan bahagia langsung menghampiri Lisa saat ia akhirnya bisa melihat wajah sang ibu.
"Udah nggak bisa ngomong lagi mbak. Kemarin nangis terus. Ibu bilang, "udah jangan nangis lagi, kan udah ketemu," ungkap Lisa menirukan nada bicara sang ibu.
Sebelum berpisah, orangtua Lisa bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia. Lisa juga lahir dan sempat tinggal di sana selama kurang lebih dua tahun. Perceraian keduanya orangtuanya, membuat sang ayah memutuskan untuk membawa pulang Lisa ke Sragen.
Selama di Sragen, Lisa dirawat oleh sang nenek dan ibu tirinya. Ya, setelah bercerai dengan sang ibu, ayah Lisa menikah lagi. Lisa baru mengetahui jika orangtuanya berpisah saat dirinya duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu juga perempuan berusia 24 tahun ini baru mengetahui jika ibu yang selama ini merawat dirinya bukan ibu kandung.
"Sempat ada kabar waktu aku SD, kalau ibu mau ngambil aku. Aku sekolah sampai harus diantar jemput, takut diambil ibu. Di situ aku baru sadar kalau aku punya ibu kandung," ungkap Lisa mengenang masa kecilnya.
Perjuangan Lisa untuk bertemu sang ibu tidaklah mudah. Selama belasan tahun Lisa hanya memendam rasa penasaran terhadap sosok sang ibu. Pasalnya, perempuan yang juga bekerja di sebuah agen tiket pesawat ini sempat mendapat tentangan dari sang ayah dan keluarga besarnya di Sragen.
"Sempat dilarang sama keluarga, tapi lama-lama juga diizinin buat ketemu ibu. Mungkin karena kasihan juga ya sama aku," kata Lisa.
Tekadnya untuk mencari sang ibu semakin besar setelah Lisa menikah. Momen itu membuat Lisa sadar bahwa apa yang dialami oleh keluarganya pastilah tersimpan sebuah alasan. Meskipun tak bisa dipungkiri, perempuan yang menikah pada usia 17 tahun ini sempat menyalahkan sang ibu.
"Aku baru sadar pasti ada alasan lain kenapa ibu ninggalin aku itu setelah menikah," imbuh Lisa.
Lisa sempat mengalami kesulitan saat mencari informasi sang ibu, lantaran ia tak memiliki banyak informasi mengenai Ismiyati. Lisa hanya memiliki sebuah foto Ismiyati saat masih muda. Tak putus asa, Lisa kemudian mengumpulkan informasi mengenai keberadaan sang ibu dari teman-teman ayahnya dan Ismiyati.
Selain berusaha, Lisa juga tak berhenti berdoa. Ia selalu mendoakan kesehatan sang ibu supaya bisa segera dipertemukan dengan ibu kandungnya yang sudah puluhan tahun berpisah. Lisa bahkan sudah menyiapkan diri jika bertemu sang ibu dalam keadaan lain.
"Aku selalu mendoakan ibu supaya bisa ketemu ibu. Di mana dia, masih hidup apa enggak. Kalau sudah meninggal, seenggaknya aku tahu di mana kuburannya biar bisa ziarah," ungkap ibu satu anak ini.
Kini perjuangan Lisa selama bertahun-tahun dengan mengumpulkan informasi dari orang terdekat berbuah manis. Lisa rencananya akan bertemu dengan sang ibu di Pasuruan, Jawa Timur pada Senin (25/2) mendatang untuk pertama kalinya.
Sumber