Keterlaluan! Cleaning Service Sekolah Ini Tak Hanya Dibilang Najis, Para Siswa Juga Lakukan Hal di Luar Batas
Senin, 11 Februari 2019
Belum lama kita dibikin ngelus dada oleh ulah seorang siswa di Gresik yang berani menantang gurunya akibat tak diperbolehkan merokok di dalam kelas, kejadian serupa ternyata juga terjadi di Takalar.
Bedanya bukan guru yang jadi objek kekurang ajaran, namun seorang petugas cleaning service di SMP Negeri 2 Takalar. Pria berinisial FDP (38 tahun) itu menjadi korban tindak penganiayaan oleh sejumlah murid di tempat dirinya bekerja.
Kalau di Gresik selesai dengan kesepakatan damai, pada kasus ini harus bergulir di kepolisian. Kejadiannya sih sudah berlangsung pada 9 Januari 2019 lalu, namun kabarnya baru menyeruak dan saat ini masih dalam pemeriksaan pihak berwajib.
"Iya betul ada korban yang dianiaya oleh para siswa. Dia dikatai pegawai (nama binatang), serta najis," tutur Kapolres Takalar AKBP Gany Alamsyah seperti dikutip dari detik.com (11/2/2019).
Tambah menyedihkan, penganiayaan terhadap FDP justru disuruh oleh orang tua salah seorang pelajar. Jadi mulanya FDP ini dikata-katain. Karena tersinggung dia pun melakukan penamparan terhadap anak berinsial I. Nah, I ini kemudian melapor kepada orang tuanya yang lantas menemui korban di sekolah.
"Tak lama kemudian orang tua siswa tersebut mendatangi korban di sekolah kemudian orang tua siswa tersebut lansung memerintahkan anaknya beserta temannya sebanyak 3 orang untuk memukul korban," tutur AKBP Gany seperti dikutip dari detik.com (11/2/2019).
Dari foto yang beredar, tampak luka di dahi korban. Dirinya pun terlihat seperti menangis ketika mengingat perlakuan yang menimpanya. Kita pun memaklumi apabila dia sampai menampar karena diperlakukan seperti itu. Namun andaikata tak ada tindak penganiayaan yang menimpa FDP, bisa jadi mungkin korban saat ini yang harus berstatus sebagai tersangka.
Memang zaman sekarang pendidik tak boleh memberikan hukuman fisik sebagai sanksi, namun hal tersebut juga bak simalakama. Banyak kasus justru menunjukkan murid tak tahu adab dan tata krama untuk melakukan perbuatan kurang ajar.
Sumber