Keluarga Aldama Korban Tewas ATKP Makassar Temui Hotman Paris, Dia Minta Diusut Tuntas!


Keluarga almarhum Aldama Putera Pangkolan mahasiswa Akademi Teknik Keamanan Penerbangan (ATKP) Makassar menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Kopi Johny, Minggu (10/2/2019).

Keluarga Aldama datang langsung dari Toraja untuk meminta bantuan kepada Hotman Paris dalam proses mencari keadilan dan kebenaran atas kasus penganiayaan yang menyebabkan putranya tewas.

Momen kedatangan keluarga korban diunggah Hotman Paris dalam sebuah video lewat akun Instagramnya.

Dalam pertemuan itu, Hotman Paris turut didampingi oleh rekan artis, Verrell Bramasta yang duduk di sampingnya.

"Salam Kopi Johny, saya Hotman Paris didampingi asisten saya bintang film Verrell," ujar Hotman Paris.

"Ini dua paman dari almarhum Aldama Putera Pangkolan, mahasiswa ATKP, Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan di Makassar datang ke Kopi Johny terbang dari Makassar," tambahnya.

Hotman Paris lantas menceritakan kasus kematian Aldama yang sebelumnya disebut meninggal dunia karena terjatuh dari kamar mandi.

"Pada malam kejadian tersebut katanya, pengasuh ATKP mengatakan Aldama jatuh dari kamar mandi.

Pada saat bapak almarhum datang ke kamar mayat, Wadir dari ATKP juga mengatakan jatuh dari kamar mandi," ujar Hotman Paris.

Pengacara kondang tersebut meminta Menteri Perhubungan dan Kapolda Makassar untuk segera melakukan penyelidikan terhadap Wadir (Wakil Direktur) dan pengasuh ATKP.

"Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Kapolda Makassar segera disidik, segera diperiksa pengasuh dan Wadir ATKP. Itu saksi kunci," ujar Hotman, dalam video.


Lewat captionnya, Hotman juga terus mempertanyakan kejanggalan kasus kematian Aldama yang seakan ditutup-tutupi.

"Pengasuh dan Wadir Kampus ATKP tau korban penganiyayan berakibat meninggal! Knp mereka kasi tau keluarga korban akibat jatuh di kamar mandi!

Bahkan di kamar mayat juga 2 pengurus kampus ini bilang ke bapak alm krn jatuhbdati kamar mandi? Knp Menteri Perhubungan belum menjatuhkan sanksi?

Di kamar mayar bapak korban buka baju alm terlihat penuh luka! Knp bohong? Knp tdk Polda Sulsel belum sidik 2 pengurus kampus ini?," tulis Hotman Paris.

Dalam video selanjutnya, Hotman Paris kemudian menanyakan terkait banyaknya senior yang ada pada malam kejadian penganiayaan.

Keluarga korban mengungkapkan saat itu almarhum dipanggil ke kamar seniornya.

"10 orang senior," jawab keluarga korban.


Mendengar jawaban tersebut, Hotman Paris lantas menanyakan dari 10 orang senior kenapa hanya satu yang ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan senior & luka ditubuhnya ada banyak.

"Ada 10 senior, kenapa hanya satu yang ditetapkan sebagai tersangka? padahal di tubuhnya ada banyak luka ya?," tanya Hotman.

"Banyak (lukanya)," jawabnya.

"Depan belakang banyak lukanya, Bapak Menteri Perhubungan, ini sudah datang ke Kopi Johny, katanya almarhum dipanggil ke kamar seniornya ada 10 orang, kenapa hanya satu yang dijadikan tersangka?," ujar Hotman Paris kembali menyebut Menteri Perhubungan.

Selain itu, Hotman Paris juga meminta Kementerian Perhubungan yang menaungi kampus ATKP Makassar harus segera bertindak untuk mengusut kasus penganiayaan Aldama Putera.


“Menteri perhubungan harus segera bertindak, hanya dengan mengatakan tidak benar saja itu sudah salah,” tegas Hotman.

Bahkan Hotman mewanti-wanti Menteri Perhubungan untuk tidak menutup-nutupi kasus kekerasan di dunia pendidikan ini.

Diberitakan sebelumnya,  Aldama Putera Pangkolan tewas setelah dianiaya oleh senior angkatan di Kampus ATKP Makassar, pekan lalu.

Pihak kepolisian telah menetapkan dan mengamankan satu orang tersangka.

Dikutip dari TribunTimur, Minggu (10/2/2019), diduga hanya gara-gara helm, Muhammad Rusdy (21) tega menganiaya hingga mengakibatkan juniornya, Aldama Putra Pangkolan (19) tewas.

Kasus penganiayaan yang mengakibatkan Aldama Putra Pangkolan, taruna di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan atau ATKP Makassar meninggal, terjadi pada Minggu (3/2/2019).

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, hasil pemeriksaan pelaku menganiaya karena pelanggaran tidak pakai helm.

"Pelaku memanggil korban, diarahkan ke salah satu kamar senior. Di situlah terjadi penganiayaan," kata Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo di Mapolrestabes, Selasa (5/2/2019) sore.

Sebelum diusut dan terkuak karena kasus penganiayaan, menurut ayah korban, Pelda Daniel, pihak ATKP mengatakan, Aldama Putra Pangkolan mengembus napas terakhir setelah terjatuh dari kamar mandi, berdasarkan keterangan pihak ATKP Makassar.

Diduga ATKP Makassar berusaha mengelabui keluarga korban.

Untuk itulah, keluarga korban berupaya untuk mencari keadilan.

Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel