Mantap ! Inilah Kehebatan Kopassus, Thailand pun Tercengang Melihatnya



Semerbak harumnya nama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ternyata tidak hanya terasa di dalam negeri saja, namun juga sudah tercium sampai seantero dunia. Melihat latihan Kopassus saja, sudah banyak pasukan asing yang terhenyak dan merinding karena saking berbahayanya latihan tersebut. Seperti latihan dopper yang menggunakan peluru tajam sehingga jika terlalu banyak bergerak tak teratur, prajurit komando ini bisa saja tertembak.

Salah satu aksi heroik Kopassus yang telah melambungkan namanya dan membuat harum Indonesia adalah ketika melakukan operasi pembebasan sandera penumpang DC-9 Garuda pada 30 Maret 1981 dengan sandi 'Operasi Woyla'. Operasi militer ini menuntut prajurit Kopassus yang pada saat itu masih bernama Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) untuk membebaskan semua penumpang pesawat yang ditahan teroris di bandara Bangkok, Thailand. Misi ini sangat sulit mengingat posisi pesawat yang dipenuhi penumpang sehingga sangat beresiko tertembak akibat operasi pembebasan tersebut.


Prajurit Kopassus yang ditunjuk kemudian digodok dan dilatih dengan keras untuk memntapkan kemampuan mereka dalam operasi pembebasan sandera pesawat. Latihan ini sangat intens dan sangat menguras tenaga dan pikiran. Setelah merasa cukup, Tim ini kemudian diberangkatkan.

Setelah menerima lampu hijau dari pemerintah Thailand, mereka akhirnya bersiap untuk menggelar operasi pembebasan sandera. Namun sehari menjelang misi, komandan yang memimpin operasi, Letkol Sintong Panjaitan secara mengejutkan mengabarkan kepada anak buahnya bahwa misi tersebut dibatalkan dan menyuruh mereka agar tidur, tak usah memikirkan misi ini lagi.



Namun hal tersebut ternyata akal-akalan Sintong saja agar para prajuritnya beristirahat cukup setelah kelelahan dalam latihan simulasi. Langkah ini ternyata sangat tepat, prajuritnya segar bugar dan siap menjalankan misi. Sekitar pukul 02.00 dini hari pada tanggal 31 Maret 1981, ke-30 anggota Kopassus dibangunkan unrtuk bersiap menjalankan misi.

Menuju tempat penyanderaan, pasukan ini nampak santai sekali dan tak terlihat bahwa mereka adalah salah-satu pasukan komando terbaik. Peristiwa ini disorot dan disiarkan langsung ke seluruh dunia. Melihat gerak-gerik Kopassus yang terlihat sangat santai, media Thailand sempat mencibir dan menyebut pasukan ini seperti orang piknik (Sunday picnic).

Namun hal tersebut berubah sangat drastis ketika mereka mendobrak dan merangsek masuk ke dalam pesawat. Prajurit Kopassus terlihat sangat garang dan sangat terampil mengendalikan keadaan. Baku tembak tak terhindari, kedua kubu jual beli peluru dengan sengit. Namun hal tersebut ternyata tak bertahan lama karena tim anti-terror Kopassus, berhasil menembak mati lima teroris hanya dalam waktu 3 menit saja! sungguh luar biasa.


Media Thailand yang awalnya terlihat mencele, tiba-tiba terhenyak seolah tak percaya dan begitu pula reaksi dunia ketika melihat keefektifan aksi Kopassus dalam membebaskan sandera. Pujian pun mengalir, nama Indonesia dan Kopassus pun membumbung tinggi atas capaian prestasi yang mentereng ini. Dari peristiwa inilah lahir unit elite dalam tubuh Kopassus yang bernama Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor).

Meskipun bukan negara yang memiliki hi-tech Indonesia tentu saja tidak bisa dianggap remeh dalam kemampuan militernya. Negara kita terbuksi selalu saja mampu memberikan efek kejut untuk menggetarkan nyali lawan. Bukan cuma Kopassus, Indonesia juga memiliki Kopaska dan Paskhas yang dalam tubuhnya juga terdapat unit elit seperti Denjaka dan Bravo 90. Tidak heran rasanya jika negara lain akan berfikir seribu kali jika ingin cari masalah dengan Indonesia, bagaimana pendapatmu?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel