Anak Punk Datangi Reuni 212, Apa yang Dilakukan Mereka Mengejutkan!
Selasa, 04 Desember 2018
Anak punk dan anak jalanan sering dianggap sebagai sampah masyarakat. Keberadaan mereka dipandang tak berguna dan cenderung kerap melakukan tindakan yang meresahkan. Mulai dari dandanan yang nyeleneh, mulut bau alkohol, hingga memalak orang sudah menjadi hal identik yang tersemat sejak dahulu.
Siapa sangka jika diberikan pengarahan, mereka bisa berubah dan mencoba menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi sesama. Ini terjadi pada sekumpulan anak punk yang tergabung dalam komunitas punk muslim.
Mereka meruntuhkan stereotype yang terbangun sejak lama, beralih untuk kembali membaur diri ke masyarakat. Dalam riuh lautan massa di acara reuni 212, satu stand "muslim punk" menarik mata khalayak. Namun tenang saja, mereka hadir bukan untuk mabuk atau memalak mereka yang datang.
Dikoordinir oleh Lip Kiswaryadi yang pernah menjadi anak punk pada 1996, anak-anak muda yang tengah dalam masa pertaubatan kembali ke jalan yang benar itu melakukan hal yang cukup positif. Mereka membantu membagikan makanan yang sudah disediakan komunitas gerak bareng kepada jamaah yang hadir.
"Kami gabung dari teman-teman gerak bareng. Mereka sediakan logistik, sementara teman-teman punk muslim bantu tenaga," tutur lip sebagaimana dikutip dari cnnindonesia.com (2/12/2018).
Mengejutkan bukan apa yang mereka coba perbuat? Ternyata ditengah pandangan acara reuni 212 bakal dijadikan ajang untuk mengeruk keuntungan politik, harus diakui acara ini juga memiliki beberapa hal positif seperti apa yang dilakukan oleh komunitas punk muslim.