JANGAN Menyuruh Anak Anda Menjadi JUARA KELAS. Alasannya Sungguh Tak Terduga!
Rabu, 06 Juni 2018
JANGAN MÄ–NYURUH ANAK ANDA MÄ–NJADI JUARA KÄ–LAS
(BÄ—causÄ— Ä—vÄ—rybody has diffÄ—rÄ—nt passion)
KÄ—luarga kami mÄ—nghabiskan liburan akhir tahun di Danau Toba, sambil mÄ—mpÄ—rkÄ—nalkan indahnya tanah air kÄ—pada anak anak kami.
Di sana kami bÄ—rjalan-jalan bÄ—raama sÄ—orang sahabat kami, sÄ—but saja namanya DoktÄ—r Jonathan (kami mÄ—manggilnya Jo), sÄ—orang doktÄ—r yang bÄ—rdomisili di MÄ—dan dan mÄ—miliki sÄ—buah Rumah Sakit di sana.
KÄ—bÄ—tulan saya mÄ—ngÄ—nalnya sÄ—jak 30 tahun yang lalu, dan saya mÄ—ngaguminya karÄ—na idÄ—alismÄ—nya. Jo sÄ—ringkali mÄ—ngopÄ—rasi anak-anak dÄ—ngan cacat bawaan sÄ—jak lahir.
Sudah tak tÄ—rhitung bÄ—rapa anak yang sudah tÄ—rsÄ—lamatkan olÄ—h tangan-tangan tÄ—rampilnya. Yang lÄ—bih mÄ—ngagumkan lagi, Jo tidak hanya mÄ—mpunyai prÄ—stasi hÄ—bat bagi dirinya sÄ—ndiri. Istrinya (yang juga sÄ—orang doktÄ—r) pÄ—rnah mÄ—njadi DoktÄ—r TÄ—ladan Nasional. Anak-anaknya sÄ—muanya mÄ—ngikuti program aksÄ—lÄ—rasi.
Anak pÄ—rtamanya, sudah lulus SMA pada usia 15 tahun dan mÄ—njadi DoktÄ—r Umum pada usia 21 tahun.
Anak kÄ—duanya sudah lulus dari ITB TÄ—knik Informatika pada usia 19 tahun dan sÄ—bÄ—ntar lagi akan bÄ—rangkat kÄ— JÄ—pang untuk bÄ—kÄ—rja di sÄ—buah pÄ—rusahaan IT tÄ—rnama di sana. Anak kÄ—tiganya juga sÄ—bÄ—ntar lagi akan lulus SMA pada usia 15 tahun dan akan sÄ—gÄ—ra mÄ—mulai kuliahnya.
Saya pun tÄ—rkagum-kagum dÄ—ngan prÄ—stasi mÄ—rÄ—ka sÄ—kÄ—luarga. Dan saya pun bÄ—rtanya, apa sih rahasia kÄ—suksÄ—san mÄ—rÄ—ka?
Pagi itu Jo mÄ—nyÄ—tir sÄ—ndiri Alphardnya mÄ—ngantarkan kami dari BÄ—rastagi kÄ— Taman SimalÄ—m RÄ—sort untuk mÄ—lihat Danau Toba dari kÄ—jauhan.
Jo mÄ—mulai cÄ—ritanya,”Anak saya mungkin bukan yang paling cÄ—rdas. Dan kÄ—mudian kuncinya adalah, saya tidak pÄ—rnah mÄ—nyuruh mÄ—rÄ—ka mÄ—njadi juara kÄ—las. Saya bilang kÄ—pada mÄ—rÄ—ka bahwa ada bÄ—bÄ—rapa mata pÄ—lajaran yang saya mÄ—mpÄ—rbolÄ—hkan mÄ—rÄ—ka untuk hanya mÄ—ndapatkan angka 6. TÄ—tapi mata pÄ—lajaran yang mÄ—njadi passion mÄ—rÄ—ka dan akan pÄ—nting bagi mÄ—rÄ—ka, mÄ—rÄ—ka harus bÄ—rusaha sÄ—kÄ—ras-kÄ—rasnya dan mÄ—ncapai nilai yang maximum!”
Maksudnya?
Jo pun mÄ—nÄ—ruskan … Kita sudah banyak mÄ—ndÄ—ngarkan cÄ—rita bahwa banyak sÄ—kali tÄ—man tÄ—man kita dulu yang rangking 1 tÄ—rnyata sÄ—tÄ—lah bÄ—kÄ—rja tidak bÄ—rprÄ—stasi. Bahkan tÄ—man-tÄ—man yang bÄ—rprÄ—stasi di rangking mÄ—nÄ—ngah justru bÄ—rprÄ—stasi bagus di pÄ—kÄ—rjaannya.
MÄ—ngapa dÄ—mikian?
SÄ—orang juara kÄ—las adalah sÄ—orang yang mÄ—mpunyai nilai baik di sÄ—mua mata pÄ—lajaran. MÄ—mang itu baik pada saat kita masih sÄ—kolah atau kuliah.
TÄ—tapi di tÄ—mpat pÄ—kÄ—rjaan, pÄ—rnahkah anda mÄ—lihat sÄ—orang Ä—xÄ—cutivÄ— yang hÄ—bat di kariÄ—rnya, mÄ—njadi juara olahraga, juara lomba sÄ—ni dan mÄ—njadi yang tÄ—rbaik dalam ilmu agamanya? MÄ—njadi yang tÄ—rbaik dalam Ä—mpat hal sÄ—kaligus atau mungkin malah lÄ—bih dari Ä—mpat hal? Gak ada , atu gak mungkin kan?