Kanada Izinkan Polwan Memakai Jilbab

Kepolisian Nasional Kanada (RCMP) mengizinkan para polisi wanita (polwan) yang beragama Islam untuk mengenakan jilbab atau hijab selama bertugas. Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan rekrutmen polisi wanita dari umat Islam dan mempromosikan keberagaman.
Keputusan tersebut sebenarnya sudah disetujui oleh Komisioner RCMP pada pertengahan Januari 2016. Tetapi, pengumuman pemberian izin resmi baru disampaikan pada Selasa 23 Agustus 2016. Tiga tipe hijab diuji terlebih dahulu sebelum dipilih salah satu yang cocok untuk aktivitas polwan.
“Komisioner RCMP menyetujui pemakaian hijab di samping seragam kepolisian. Ini dimaksudkan untuk mencerminkan keragaman di masyarakat dan mendorong perempuan Muslim untuk mempertimbangkan RCMP sebagai pilihan berkarier,” ujar Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik, Scott Bardsley, seperti dimuat Russia Today, Kamis (25/8/2016).
Langkah serupa telah dilakukan oleh sejumlah kepolisian di negara lain. Tercatat, Kepolisian Inggris, Swedia, Norwegia, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS), mengizinkan para polwan Muslim untuk mengenakan hijab selama bertugas.
Seragam khas RCMP yang berwarna merah itu jarang diubah-ubah tampilannya sejak diperkenalkan pada 1800. Demikian halnya dengan penambahan ornamen tertentu di seragam. Mendorong munculnya keragaman di Kanada adalah bagian penting dari kebijakan nasional Perdana Menteri Justin Trudeau.
Sebelumnya, pria berusia 45 tahun itu menolak usulan pelarangan burkini di Kanada, sesuatu yang menjadi isu panas di Eropa belakangan ini.
“Di Kanada, apakah kita bisa berbicara tentang penerimaan, keterbukaan, persahabatan, dan pemahaman? Ini adalah tentang ke arah mana dan apa yang akan kita lalui setiap hari di tengah-tengah masyarakat yang kaya akan keberagaman,” tutur Trudeau.
Sumber: okezone.com





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel